Video Kemarahan Jokowi Dipertanyakan Demokrat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diunggah Sekretariat Presiden pada Minggu 28 Juni 2020 dipertanyakan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Ossy Dermawan. Sebab, kemarahan Presiden Jokowi itu terjadi dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 18 Juni 2020.
"Terkait pidato Jokowi, saya berpandangan bahwa pernyataan keras Pak Jokowi terhadap menterinya tentunya merupakan hak Beliau sebagai Presiden yang memarahi para pembantunya untuk bekerja lebih baik. Itu tentunya baik untuk segera dilakukan perbaikan ke depan," ujar Ossy Dermawan dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Senin (29/6/2020).
Dia mengatakan, dari segi waktu banyak yang berpendapat terlambat. Akan tetapi, Ossy mengambil sisi positifnya, bahwa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. "Namun, yang cukup menarik, mengapa konten marah-marah kepada bawahan ini dikeluarkan kepada publik saat ini. Bagi saya, ini merupakan urusan dapur atau urusan internal presiden beserta jajaran kabinetnya," katanya. ( ).
Ossy melanjutkan, tak heran banyak kalangan yang kemudian berpendapat bahwa itu adalah upaya Presiden Jokowi untuk menimpakan kegagalan kepada bawahannya. "Atau ada pula kalangan yang menganggapnya sebagai pencitraan belaka. Ini yang menarik. Dan tentunya saya tidak memiliki jawaban pastinya," pungkasnya.
"Terkait pidato Jokowi, saya berpandangan bahwa pernyataan keras Pak Jokowi terhadap menterinya tentunya merupakan hak Beliau sebagai Presiden yang memarahi para pembantunya untuk bekerja lebih baik. Itu tentunya baik untuk segera dilakukan perbaikan ke depan," ujar Ossy Dermawan dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Senin (29/6/2020).
Dia mengatakan, dari segi waktu banyak yang berpendapat terlambat. Akan tetapi, Ossy mengambil sisi positifnya, bahwa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. "Namun, yang cukup menarik, mengapa konten marah-marah kepada bawahan ini dikeluarkan kepada publik saat ini. Bagi saya, ini merupakan urusan dapur atau urusan internal presiden beserta jajaran kabinetnya," katanya. ( ).
Ossy melanjutkan, tak heran banyak kalangan yang kemudian berpendapat bahwa itu adalah upaya Presiden Jokowi untuk menimpakan kegagalan kepada bawahannya. "Atau ada pula kalangan yang menganggapnya sebagai pencitraan belaka. Ini yang menarik. Dan tentunya saya tidak memiliki jawaban pastinya," pungkasnya.
(zik)