Soal Capres-Cawapres PDIP, Hasto: Bu Mega Pasti Pertimbangkan yang Terbaik
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta kader partai mengambil api semangat peristiwa 27 Juli 1996 untuk lebih semakin memperkuat pergerakan ke rakyat di bawah. Soal capres-cawapres 2024, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pasti akan mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia.
Pesan itu disampaikan Hasto saat berpidato dalam rapat pimpinan PDIP Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kota Makassar, Rabu (27/7/2022). Hasto hadir di acara didampingi Ketua DPP PDIP bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.
Hadir Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, jajaran kader PDIP Sulsel dipimpin Ketua DPD PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri dan Sekretaris Rudi Pieter Goni, para ketua dan sekretaris DPC PDIP se-Sulsel, anggota DPR Fraksi PDIP dari dapil Sulsel Samsu Niang dan Sarce Bandaso Tandiasik, serta kepala daerah dan para anggota DPRD Fraksi PDIP se-Sulsel.
Baca juga: Ganjar Tegaskan Capres PDIP Urusan Megawati
Hasto berbicara lantang pada peringatan peristiwa 27 Juli tersebut. Dia mengingatkan bagaimana dahulu Soekarno dilengserkan karena kekuatan pikirannya berhasil memerdekakan Indonesia dari Belanda, dan bagaimana Soekarno memerdekakan bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Hal ini menakutkan bagi banyak negara Barat.
Ketakutan itu membuat kolaborasi Barat dengan kekuatan Soeharto, dan berlanjut hingga ke era Orde Baru. Hingga kemunculan Megawati Soekarnoputri yang terus menggerakkan serta menyadarkan rakyat untuk bebas dari kungkungan tirani. Gerak Megawati terus berusaha dijatuhkan hingga berpuncak pada peristiwa 27 Juli tersebut.
Dari kejadian itu, kata Hasto, kader PDIP harus mengingat bahwa kekuatan partai adalah berasal dari rakyat. “Maka jangan lupakan arus bawah. Jangan mengejar kepentingan diri sendiri dan kapital. Sebab politik itu dedikasi bagi bangsa dan negara serta berjuang bagi kepentingan umum. Peristiwa 27 Juli mengajarkan kita bergerak ke bawah,” ujar Hasto.
Hasto menyatakan seluruh kader PDIP harus menyelami pemikiran rakyat, berusaha mendidik, dan bantu rakyat mencari solusi atas permasalahan kehidupannya.
“Jadi kekuatan kader PDI Perjuangan akan diukur dari bagaimana naiknya human development index, kualitas pendidikannya, pergerakan ekonomi rakyatnya, bagaimana kesehatannya,” tegas Hasto.
Baca juga: Bakal Capres PDIP, Putri Mahkota atau Kader Populer?
Pesan itu disampaikan Hasto saat berpidato dalam rapat pimpinan PDIP Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kota Makassar, Rabu (27/7/2022). Hasto hadir di acara didampingi Ketua DPP PDIP bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.
Hadir Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, jajaran kader PDIP Sulsel dipimpin Ketua DPD PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri dan Sekretaris Rudi Pieter Goni, para ketua dan sekretaris DPC PDIP se-Sulsel, anggota DPR Fraksi PDIP dari dapil Sulsel Samsu Niang dan Sarce Bandaso Tandiasik, serta kepala daerah dan para anggota DPRD Fraksi PDIP se-Sulsel.
Baca juga: Ganjar Tegaskan Capres PDIP Urusan Megawati
Hasto berbicara lantang pada peringatan peristiwa 27 Juli tersebut. Dia mengingatkan bagaimana dahulu Soekarno dilengserkan karena kekuatan pikirannya berhasil memerdekakan Indonesia dari Belanda, dan bagaimana Soekarno memerdekakan bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Hal ini menakutkan bagi banyak negara Barat.
Ketakutan itu membuat kolaborasi Barat dengan kekuatan Soeharto, dan berlanjut hingga ke era Orde Baru. Hingga kemunculan Megawati Soekarnoputri yang terus menggerakkan serta menyadarkan rakyat untuk bebas dari kungkungan tirani. Gerak Megawati terus berusaha dijatuhkan hingga berpuncak pada peristiwa 27 Juli tersebut.
Dari kejadian itu, kata Hasto, kader PDIP harus mengingat bahwa kekuatan partai adalah berasal dari rakyat. “Maka jangan lupakan arus bawah. Jangan mengejar kepentingan diri sendiri dan kapital. Sebab politik itu dedikasi bagi bangsa dan negara serta berjuang bagi kepentingan umum. Peristiwa 27 Juli mengajarkan kita bergerak ke bawah,” ujar Hasto.
Hasto menyatakan seluruh kader PDIP harus menyelami pemikiran rakyat, berusaha mendidik, dan bantu rakyat mencari solusi atas permasalahan kehidupannya.
“Jadi kekuatan kader PDI Perjuangan akan diukur dari bagaimana naiknya human development index, kualitas pendidikannya, pergerakan ekonomi rakyatnya, bagaimana kesehatannya,” tegas Hasto.
Baca juga: Bakal Capres PDIP, Putri Mahkota atau Kader Populer?