Berikut Cara Pemuda Perindo Ajak Gen Z dan Milenial Gabung Parpol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pemuda DPP Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) Effendi Syahputra mengajak para Generasi Z dan milenial untuk tidak ragu gabung dengan partai politik (parpol).
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber Podcast Aksi Nyata Partai Perindo dengan tema Harapan Mereka Bagi Pemimpin Masa Depan', Selasa (26/7/2022).
Awalnya, Effendi menjelaskan politik terbagi menjadi dua macam, yakni politik partisipan dan politik elektoral. "Sadar tidak sadar kegiatan yang kita lakukan sehari-hari kegiatan politik, anak muda jadi influencer itu politik, tapi namanya politik partisipan," kata Effendi dalam podcast tersebut, Selasa (26/7/2022).
Kemudian untuk politik elektoral adalah dengan bergabung dengan parpol. Masalahnya, dia menyebutkan masih banyak Gen Z dan milenial yang ragu untuk bergabung dengan parpol. "Karena parpol identik dengan suara anak muda tidak didengar, siapa yang lebih tua lebih mapan secara ekonomi dia mau ngomong apapun pasti benar," ucapnya.
Effendi menegaskan, sebenarnya budaya tersebut sudah mulai luntur. Hal itu lantaran dampak positif dengan berkembangnya teknologi digital di Indonesia. Menurutnya, dengan aktif di media sosial dan mempunyai banyak followers, Gen Z dan milenial akan mudah memberikan pengaruh ke orang lain.
Menurutnya, generasi muda masih bersih dari kepentingan-kepentingan yang menguntungkan hanya untuk kelompok tertentu.
"Penting anak-anak muda yang (mempunyai) pengaruh seperti ini masuk ke dunia politik, karena politik ini semua harga bawang, harga cabai, nentuin Kapolri, nentuin Pangdam, semua ditentuin oleh kebijakan politik. Bayangin kalau kebijakan ini ditentuin oleh orang jahat," ucapnya.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber Podcast Aksi Nyata Partai Perindo dengan tema Harapan Mereka Bagi Pemimpin Masa Depan', Selasa (26/7/2022).
Awalnya, Effendi menjelaskan politik terbagi menjadi dua macam, yakni politik partisipan dan politik elektoral. "Sadar tidak sadar kegiatan yang kita lakukan sehari-hari kegiatan politik, anak muda jadi influencer itu politik, tapi namanya politik partisipan," kata Effendi dalam podcast tersebut, Selasa (26/7/2022).
Kemudian untuk politik elektoral adalah dengan bergabung dengan parpol. Masalahnya, dia menyebutkan masih banyak Gen Z dan milenial yang ragu untuk bergabung dengan parpol. "Karena parpol identik dengan suara anak muda tidak didengar, siapa yang lebih tua lebih mapan secara ekonomi dia mau ngomong apapun pasti benar," ucapnya.
Effendi menegaskan, sebenarnya budaya tersebut sudah mulai luntur. Hal itu lantaran dampak positif dengan berkembangnya teknologi digital di Indonesia. Menurutnya, dengan aktif di media sosial dan mempunyai banyak followers, Gen Z dan milenial akan mudah memberikan pengaruh ke orang lain.
Menurutnya, generasi muda masih bersih dari kepentingan-kepentingan yang menguntungkan hanya untuk kelompok tertentu.
"Penting anak-anak muda yang (mempunyai) pengaruh seperti ini masuk ke dunia politik, karena politik ini semua harga bawang, harga cabai, nentuin Kapolri, nentuin Pangdam, semua ditentuin oleh kebijakan politik. Bayangin kalau kebijakan ini ditentuin oleh orang jahat," ucapnya.
(cip)