Ingin Teruskan Legacy Jokowi, KIB Perlu Perjelas Program yang Dilanjutkan

Sabtu, 16 Juli 2022 - 16:59 WIB
loading...
Ingin Teruskan Legacy...
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Partai Golkar, PAN dan PPP berkomitmen untuk melanjutkan legacy atau warisan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Partai Golkar, PAN dan PPP berkomitmen untuk melanjutkan legacy atau warisan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) . Bagi KIB, ada pekerjaan dan visi Jokowi yang perlu dilanjutkan.

Terkait hal ini, Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengatakan KIB patutnya memperjelas pernyataan tersebut. Pemerintahan Jokowi saat ini masih mempunyai beberapa program yang belum kelar seperti pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dan pembangunan infrastruktur. Baca juga: Sepanjang Tak Ada Syarat Khusus, KIB Terbuka bagi Partai Lainnya

"Jadi harus dicek dulu apa yang dimaksudkan dengan melanjutkan warisan. Apakah yang dimaksudkan adalah the whole story, keseluruhan dari kebijakannya Jokowi, mulai Nawacita sampai 5 visi besar itu? Jadi kita enggak tahu," ujar perempuan yang akrab disapa Wiwiek ini saat dihubungi, Sabtu (16/7/2022).

Menurut Wiwiek, Pemerintahan Jokowi periode pertama mempunyai 9 program prioritas dalam Nawacita. Sedangkan pada pemerintahan periode kedua, Jokowi mengetengahkan 5 visi yakni pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia (SDM), mengundang investasi seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan, reformasi birokrasi, dan menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran.

Dari semua visi dan program tersebut, Wiwiek pun mempertanyakan warisan yang akan dilanjutkan oleh KIB. "Pertama itu Nawacita. Yang terakhir ini periode kedua itu hanya 5 visi besar, membangun infrastruktur, SDM, investasi, tentang APBN dan formasi birokrasi. Atau hanya secara umum?" tukasnya.

Menurut dia, meskipun banyak warisan Jokowi yang bagus dan patut dilanjutkan tapi ada juga peninggalan Pemerintahan Jokowi yang kurang elok yakni polarisasi masyarakat yang muncul sejak Pilpres 2019.

"Contoh legacy buruknya adalah konflik di tengah masyarakat, terjadi pembelahan. Apa itu legacy? Apakah itu yang dimaksudkan? Karena tidak bisa dituntaskan oleh Jokowi. Sampai saat ini tidak ada greget, gregetnya cuma IKN, infrastruktur," ungkapnya.

Untuk itu, Siti Zuhro menekankan pentingnya KIB untuk memperjelas program yang akan dilanjutkan dari Pemerintahan Jokowi. Menurutnya, publik pada era ini sudah mengedepankan rasionalitas, dibanding hanya menerima program yang masih samar-samar.

"Kita sudah say good bye dengan era analog, era yang cuma dicekokin saja. Itu era dulu. Saat ini enggak bisa lagi hal-hal yang seperti diberlakukan," tandasnya.

Apalagi, Wiwiek menambahkan pada Pemilu 2024 ini mayoritas adalah pemilih berusia muda. Para pemilih itu tentu akan mengedepankan rasionalitas.

"Orang-orang muda berusia 45 ke bawah, usia 17 tahun pemilih pemula sampai 45 itu mendominasi nanti, mayoritas. Masak diberikan suguhan-suguhan yang tidak rasional," pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Respons Bahlil Lahadalia...
Respons Bahlil Lahadalia soal Pertemuan Prabowo dan Megawati
Sekjen Golkar Sebut...
Sekjen Golkar Sebut PDIP di Luar atau Dalam Pemerintah Sama-Sama Baik
Prabowo Bertemu Megawati...
Prabowo Bertemu Megawati di Teuku Umar, Golkar: Cerminkan Kerendahan Hati Beliau
Respons Sinyal Jokowi...
Respons Sinyal Jokowi Gabung PSI, Golkar Yakin Punya Hitungan Politik sebelum Menentukan
Djan Faridz Pakai Tongkat...
Djan Faridz Pakai Tongkat dan Dituntun Keluar dari Gedung KPK usai Diperiksa terkait Harun Masiku
KPK Panggil Mantan Ketum...
KPK Panggil Mantan Ketum PPP Djan Faridz terkait Kasus Harun Masiku
Muktamar PPP Digelar...
Muktamar PPP Digelar Agustus-September 2025, Dihadiri Presiden Prabowo
Mekeng Minta Pemerintah...
Mekeng Minta Pemerintah Alokasi Khusus Sekolah Kedinasan untuk Warga NTT
Usulkan Reformasi RUU...
Usulkan Reformasi RUU Penyiaran, Fraksi Golkar: Cari Solusi yang Adaptif dan Inklusif
Rekomendasi
Horeee! Dana KJP Plus...
Horeee! Dana KJP Plus Tahap II Cair sejak 8 April 2025
Gara-gara Tolak David...
Gara-gara Tolak David Benavidez, Dmitry Bivol Untung Besar
MNC Sekuritas Beri Edukasi...
MNC Sekuritas Beri Edukasi Pasar Modal di SMA Bunda Mulia Jakpus
Berita Terkini
198.727 Jemaah Reguler...
198.727 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji 1446 H
1 jam yang lalu
Menko Polkam Budi Gunawan...
Menko Polkam Budi Gunawan Dampingi Presiden Prabowo Temui Megawati Soekarnoputri
1 jam yang lalu
Tiba di Ankara, Prabowo...
Tiba di Ankara, Prabowo Langsung Disambut Langsung Erdogan
3 jam yang lalu
4 Brigjen Pol Dipromosikan...
4 Brigjen Pol Dipromosikan Jadi Direktur di Internal Polri usai Kenaikan Pangkat Maret 2025
4 jam yang lalu
TASPEN Imbau Seluruh...
TASPEN Imbau Seluruh Peserta untuk Lindungi Data Pribadi
11 jam yang lalu
Kolaborasi Kelas Dunia:...
Kolaborasi Kelas Dunia: Prof Deby Vinsky Gandeng Swiss Biotech dan REYOU Switzerland
12 jam yang lalu
Infografis
Daftar Jenderal Israel...
Daftar Jenderal Israel yang Tewas sejak Perang Meletus
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved