Novel Baswedan Ikut Serang Fahri Hamzah: Sebenarnya Bela Siapa Ya?

Kamis, 14 Juli 2022 - 11:55 WIB
loading...
Novel Baswedan Ikut Serang Fahri Hamzah: Sebenarnya Bela Siapa Ya?
Novel Baswedan mempertanyakan sikap Fahri Hamzah yang dianggapnya tidak konsisten membela upaya pemberantasan korupsi. Foto/youtube Novel Baswedan
A A A
JAKARTA - Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ikut “menyerang” Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Dia mempertanyakan sikap Fahri terhadap KPK yang dianggapnya luar biasa tidak konsisten.

Menarik yg disampaikan @febridiansyah dibawah ini. Mmg @Fahrihamzah ini luar biasa, ketika KPK kerja benar diserang dan fitnah. Ketika KPK sdh lemah & bermasalah spt skrg dipuji, dikatakan bekerja bagus,” tulis Novel lewat akun Twitter, dikutip Kamis (14/7/2022).

Lantaran perbedaan sikap itulah, Novel mencurigai siapa di belakang atau yang dibela Fahri. ”Sebenarnya @Fahrihamzah ini sdg membela siapa ya?” kata Novel.



Fahri memang dianggap sebagai politisi paling gigih pembela KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri. Dia kerap memuji operasi tangkap tangan KPK beberapa tahun belakangan, berbeda dengan OTT era KPK sebelumnya. Ketika itu Fahri adalah sosok paling keras mengkritik KPK sebagai lembaga superbodi yang haus publikasi.

Itu sebabnya, Novel mengamini cuitan bekas koleganya di KPK, Febri Diansyah. Mantan Jubr KPK itu mengaku tak bisa membayangkan bagaimana upaya pemberantasan korupsi bila Fahri menjadi penguasa.

Membaca twit @Fahrihamzah, mengingat sikap & kontribusinya bikin @KPK_RI jd seperti sekarang, tidak terbayangkan gmna nanti jika @Fahrihamzah dengan partainya yg baru memegang kekuasaan,” cuit Febri.

Baca juga: Fahri Hamzah Bikin Tagar Ayo KPK Bisa, Febri Diansyah Terharu

Febri lalu menegaskan bahwa cuitannya itu bukan kritik personal. ”Ini tntu bukan soal personal. Tp ttg kekuasaan yg dapat mematikan pemberantasan korupsi,” tulis dia.

Sebelumnya, Fahri menuliskan twit soal konsistensi pembelaannya terhadap demokrasi. Dia menolak disebut membela KPK.

Sampai kapanpun saya akan berusaha secara konsisten membela perbaikan sistem karena itulah warisan terbaik kita dlm bernegara. Demokrasi kita adalah warisan termahal, ia harus diselamatkan dgn segala cara. Jadi sy tidak bela @KPK_RI sampai ia komit bengun sistem. Itu bedanya!” kata Fahri.



Menurut Fahri, KPK dulu dihuni para jenggo yang berpolitik di level massa dan opini publik sambil menunjukan diri bahwa mereka adalah satu-satunya. Efeknya, Fahri melihat terjadi kerusakan sistem yang tak tertangani. “Pencegahan tak dijalani dan akhirnya semua berakhir sebagai tirani,” kata mantan wakil ketua DPR.

Fahri mengatakan, Demokrasi adalah satu ikhtiar membangun sistem. Karena itu, sesulit apa pun upaya itu harus dilakukan demi membangun kerangka sistem yang bisa bekerja dalam segala situasi, agar dapat diwariskan dari waktu ke waktu. “Orang-orang datang silih berganti tapi sistemnya permanen tetap ada,” tulis Fahri.

”Terus berjuang teman-teman di KPK, kalian adalah penegak hukum maka teruslah bekerja di bawah panji-panji hukum negara demokrasi kita. Merdeka!” tutup Fahri.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1654 seconds (0.1#10.140)