Disebut Akan Ada Partai Gabung KIB, Ini Prediksi Pengamat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koalisi antara partai politik (parpol) menuju Pilpres 2024, dinilai hanya soal kepentingan, bukan cocok-cocokan. Hal ini dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin merespons akan ada parpol lagi yang bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Diketahui, saat ini baru tiga partai yang menggagas KIB, yakni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Koalisi bukan soal cocok enggak cocok, tapi kepentingannya sama apa enggak. Kalau kepentingan enggak sama, dia tidak akan cocok," kata Ujang Komarudin dalam keterangannya, Senin (11/7/2022).
Hanya saja Ujang tak mau berspekulasi mengenai partai politik yang bakal masuk ke KIB. Tapi sepenglihatannya, bukan Partai Demokrat atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kalau PKS masuk KIB, sejak lama PKS akan masuk, tapi kemungkinan kelihatannya bukan Demokrat dan PKS. Atau mungkin partai nonparlemen," jelas Ujang.
Meski demikian, jika melihat karakteristik PKS atau Demokrat sejatinya cocok untuk bergabung dengan KIB. Namun sifat keduanya, belum menunjukkan sikap yang terbuka untuk masuk ke dalam koalisi itu.
"Ya mungkin PKS cocok. Tapi kalau PKS gabung ke situ tidak woro-woro menunjukkan. Sama kalau Demokrat gabung ke KIB tidak menunjukkan," urai Ujang.
Diketahui, saat ini baru tiga partai yang menggagas KIB, yakni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Koalisi bukan soal cocok enggak cocok, tapi kepentingannya sama apa enggak. Kalau kepentingan enggak sama, dia tidak akan cocok," kata Ujang Komarudin dalam keterangannya, Senin (11/7/2022).
Hanya saja Ujang tak mau berspekulasi mengenai partai politik yang bakal masuk ke KIB. Tapi sepenglihatannya, bukan Partai Demokrat atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kalau PKS masuk KIB, sejak lama PKS akan masuk, tapi kemungkinan kelihatannya bukan Demokrat dan PKS. Atau mungkin partai nonparlemen," jelas Ujang.
Meski demikian, jika melihat karakteristik PKS atau Demokrat sejatinya cocok untuk bergabung dengan KIB. Namun sifat keduanya, belum menunjukkan sikap yang terbuka untuk masuk ke dalam koalisi itu.
"Ya mungkin PKS cocok. Tapi kalau PKS gabung ke situ tidak woro-woro menunjukkan. Sama kalau Demokrat gabung ke KIB tidak menunjukkan," urai Ujang.
(maf)