Luhut Ungkap Rencana Presiden Jokowi Kunjungi China Akhir Juli 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke China pada akhir Juli 2022.
Luhut mengatakan rencana kunjungan Presiden Jokowi ke China ini disampaikan di hadapan delegasi RI dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada High-Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) di Pulau Dewata, Bali.
“Di hadapan seluruh delegasi RI dan RRT, saya sampaikan harapan saya agar sinergi Global Maritime Fulcrum – Belt and Road Initiative (GMF-BRI) yang merupakan kebijakan Indonesia dan Tiongkok, bisa segera diperpanjang kesepakatan MoU GMF-BRI tersebut, sehingga dapat di-sign oleh Presiden @jokowi saat kunjungan beliau ke Tiongkok yang rencananya dilaksanakan pada akhir Juli 2022,” ungkap Luhut lewat akun media sosial pribadinya, Minggu (10/7/2022).
Luhut mengungkapkan kebanggaannya bisa terlaksananya pertemuan dialog antar kedua negara. Sebagai sahabat lama yang sama-sama mendukung terciptanya masyarakat senasib sepenanggungan, Luhut merasa tidak ada kata selain kebanggaan bahwa pertemuan kedua Dialog Tingkat Tinggi Dan Mekanisme Kerja Sama (HDCM) Indonesia dan Tiongkok bisa terwujud.
“Saya tentu menyambut bahagia pula kedatangan sahabat saya, Menteri Luar Negeri RRT, Mr. Wang Yi, di Bali kali ini untuk momen dialog yang amat penting bagi Indonesia dan Tiongkok,” katanya.
Selain itu, Luhut juga mengapresiasi General Administraion of Customs China (GACC) yang telah membantu memfasilitasi industri perikanan serta produk dalam negeri Indonesia untuk bergerak kembali pascapandemi Covid-19. “Saya yakin bantuan ini akan semakin memperkuat kerja sama perdagangan Indonesia dan Tiongkok setiap tahunnya,” katanya.
“Antusiasme jelas saya lihat di wajah Minister Wang Yi kala menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang telah menyelenggarakan Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 yang inklusif, sejalan dengan peran strategis G-20 yaitu menyelesaikan perbedaan pendapat sembari memperkuat kerja sama dan bergandengan tangan memulihkan kondisi dunia pascapandemi sesuai semangat G20 tahun 2022, Recover Together Recover Stronger,” ungkap Luhut.
Sebelum meninggalkan lokasi acara, Luhut menyampaikan harapannya kepada Minister Wang Yi agar diskusi keduanya dapat menjadi milestone penting untuk hubungan bilateral, dan pemecahan isu-isu strategis untuk Indonesia dan Tiongkok dalam area kerja sama dalam hal politik, keamanan, ekonomi, perdagangan, investasi, kemaritiman, sosial budaya, dan pertukaran masyarakat.
“Tak lupa saya ingatkan kepada beliau untuk tidak melewatkan agenda selanjutnya yang tak kalah penting, yaitu menikmati keindahan alam, kekayaan budaya, serta kuliner yang ada di Pulau Dewata,” kata Luhut.
Luhut mengatakan rencana kunjungan Presiden Jokowi ke China ini disampaikan di hadapan delegasi RI dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada High-Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) di Pulau Dewata, Bali.
“Di hadapan seluruh delegasi RI dan RRT, saya sampaikan harapan saya agar sinergi Global Maritime Fulcrum – Belt and Road Initiative (GMF-BRI) yang merupakan kebijakan Indonesia dan Tiongkok, bisa segera diperpanjang kesepakatan MoU GMF-BRI tersebut, sehingga dapat di-sign oleh Presiden @jokowi saat kunjungan beliau ke Tiongkok yang rencananya dilaksanakan pada akhir Juli 2022,” ungkap Luhut lewat akun media sosial pribadinya, Minggu (10/7/2022).
Luhut mengungkapkan kebanggaannya bisa terlaksananya pertemuan dialog antar kedua negara. Sebagai sahabat lama yang sama-sama mendukung terciptanya masyarakat senasib sepenanggungan, Luhut merasa tidak ada kata selain kebanggaan bahwa pertemuan kedua Dialog Tingkat Tinggi Dan Mekanisme Kerja Sama (HDCM) Indonesia dan Tiongkok bisa terwujud.
“Saya tentu menyambut bahagia pula kedatangan sahabat saya, Menteri Luar Negeri RRT, Mr. Wang Yi, di Bali kali ini untuk momen dialog yang amat penting bagi Indonesia dan Tiongkok,” katanya.
Selain itu, Luhut juga mengapresiasi General Administraion of Customs China (GACC) yang telah membantu memfasilitasi industri perikanan serta produk dalam negeri Indonesia untuk bergerak kembali pascapandemi Covid-19. “Saya yakin bantuan ini akan semakin memperkuat kerja sama perdagangan Indonesia dan Tiongkok setiap tahunnya,” katanya.
“Antusiasme jelas saya lihat di wajah Minister Wang Yi kala menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang telah menyelenggarakan Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 yang inklusif, sejalan dengan peran strategis G-20 yaitu menyelesaikan perbedaan pendapat sembari memperkuat kerja sama dan bergandengan tangan memulihkan kondisi dunia pascapandemi sesuai semangat G20 tahun 2022, Recover Together Recover Stronger,” ungkap Luhut.
Sebelum meninggalkan lokasi acara, Luhut menyampaikan harapannya kepada Minister Wang Yi agar diskusi keduanya dapat menjadi milestone penting untuk hubungan bilateral, dan pemecahan isu-isu strategis untuk Indonesia dan Tiongkok dalam area kerja sama dalam hal politik, keamanan, ekonomi, perdagangan, investasi, kemaritiman, sosial budaya, dan pertukaran masyarakat.
“Tak lupa saya ingatkan kepada beliau untuk tidak melewatkan agenda selanjutnya yang tak kalah penting, yaitu menikmati keindahan alam, kekayaan budaya, serta kuliner yang ada di Pulau Dewata,” kata Luhut.
(cip)