Cerita di Balik Nama Masjid Agung Al Azhar Jakarta

Minggu, 10 Juli 2022 - 05:55 WIB
loading...
Cerita di Balik Nama...
Masjid Agung Al Azhar Jakarta. Foto/Dok SINDOnew
A A A
JAKARTA - Masjid Agung Al Azhar Jakarta merupakan masjid yang terletak di Kompleks Sekolah Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelum Masjid Istiqlal didirikan pada tahun 1978, Masjid Agung Al Azhar merupakan masjid terbesar di Indonesia yang mampu menampung 10.000 jamaah.

Masjid Agung Al Azhar Jakarta sebelumnya bernama Masjid Agung Kebayoran Baru, yang didirikan pada tanggal 19 November 1953 dan selesai dibangun pada tahun 1958. Masjid Agung Al Azhar didirikan atas prakarsa sejumlah tokoh Partai Masyumi, di atas tanah milik Yayasan Pesantren Islam (YPI) seluas 43.755 meter persegi.

Mengutip dari laman Yayasan Pesantren Islam Al Azhar, masjid ini berganti nama dari Masjid Agung Kebayoran Baru menjadi Masjid Agung Al Azhar pada tahun 1960. Saat itu, Rektor Universitas Al Azhar Mesir Prof. Dr. Mahmoud Syaltout melakukan kunjungan ke masjid ini serta memberikan kuliah umum kepada jamaah masjid. Dalam kunjungan tersebut, dia juga mengganti nama masjid ini menjadi Al Azhar.



Penamaan Masjid Agung Al Azhar merujuk pada pencapaian salah satu tokoh nasional yaitu Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal dengan Buya Hamka. Buya Hamka merupakan seorang imam besar masjid, ulama, dan juga aktivis Islam yang pada 1959 mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Al Azhar, Mesir. Buya Hamka meminta nama Al Azhar disematkan sebagai nama masjid untuk menghargai Syaikh Mahmoud Syaltout.

Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga digunakan sebagai tempat pembinaan pemuda dan pemudi Islam, dengan kegiatan pramuka Gugus Depan dan Pendidikan Islam Al Azhar (PIA) sejak tahun 1962. Pada masa pemerintahan Orde Baru tahun 1967, Masjid Al Azhar akhirnya mulai membangun lembaga pendidikan formal, mulai dari TK Islam Al Azhar, SDI Al Azhar, SMPI Al Azhar, SMAI Al Azhar, hingga Universitas Al Azhar Indonesia.

Sebagaimana tujuan utama YPI Al Azhar, Masjid Agung Al Azhar dibangun dengan tujuan menjadi pusat pembinaan umat, dakwah, budaya Islam menuju masyarakat yang ramah, berilmu, beramal, dan bertakwa demi kejayaan Islam dan kaum Muslimin. Cita-cita dakwah masjid ini berlandaskan pada Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 104 dan 110.

Masjid Al Azhar menjadi masjid modern pertama di Indonesia yang dilengkapi berbagai fasilitas, seperti perpustakaan, ruang kelas dan kuliah, asrama, hingga klinik kesehatan.

Cerita di Balik Nama Masjid Agung Al Azhar Jakarta

Pada 19 Agustus 1993, Masjid Agung Al Azhar mendapatkan perlindungan sebagai Cagar Budaya Nasional. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan Masjid Agung Al Azhar sebagai salah satu dari 18 situs tapak sejarah perkembangan Kota Jakarta.

Meskipun berdiri sejak tahun 1950-an, bangunan dan ornamen masjid ini tidak terlihat kuno. Masjid yang terdiri dari dua lantai ini memiliki warna keseluruhan bangunan yaitu putih yang melambangkan kesucian.

Cerita di Balik Nama Masjid Agung Al Azhar Jakarta


Lantai pertama masjid ini digunakan sebagai ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk fasilitas publik. Sedangkan ruang utamanya atau tempat ibadah berada di lantai dua. Untuk naik ke ruang salat, terdapat tangga besar di empat penjuru bangunan, yang juga menjadi ciri khas masjid ini
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2030 seconds (0.1#10.140)