Biaya PEN Tembus Rp905,10 T, Banggar DPR: Perlu Pembagian Beban

Rabu, 24 Juni 2020 - 23:50 WIB
loading...
A A A
“Saya berharap RAPBN Tahun 2021 akan dapat menjadi stimulus yang lebih produktif, efektif dan efisien untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kesehatan fiskal secara berkelanjutan,” tuturnya.

Said berharap kebijakan fiskal 2020 juga untuk mendorong terciptanya pengelolaan fiskal semakin sehat yang tercermin dalam optimalisasi pendapatan negara, belanja yang lebih berkualitas, dan pembiayaan yang kreatif, efisien dan berkelanjutan.

Kebijakan fiskal, kata dia, juga diarahkan untuk mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada 2021, setelah adanya baseline baru yang akan menyusun perekonomian nasional tahun 2020.

Karenanya, selama pelaksanaan program PEN 2020 berlangsung, tidak boleh terjadi bank gagal, baik bank yang berstatus sebagai anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun Bank Non-Himbara.

“Saya minta, anggota KSSK lebih proaktif menguatkan pengawasan untuk dapat masuk lebih awal dalam mengantisipasi terjadinya bank gagal di Indonesia,” tuturnya.
(dam)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)