Presiden ACT soal Penggunaan Mobil Pajero hingga Alphard: Inventaris dan Sudah Dijual

Senin, 04 Juli 2022 - 20:24 WIB
loading...
Presiden ACT soal Penggunaan Mobil Pajero hingga Alphard: Inventaris dan Sudah Dijual
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar membenarkan adanya mobil mewah seperti Alphard dan juga Pajero Sport yang tengah heboh diperbincangkan. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Presiden Aksi Cepat Tanggap ( ACT ) Ibnu Khajar membenarkan adanya mobil mewah seperti Alphard dan juga Pajero Sport yang tengah heboh diperbincangkan. Menurutnya, penggunaan mobil tersebut bukanlah milik pribadi, melainkan inventaris perusahaan.

Ibnu mengatakan, adanya mobil mewah yang heboh digunakan pihak ACT merupakan pembelian sebagai bentuk inventaris lembaga. Adapun pembeliannya digunakan untuk tugas dan program kelembagaan.

"Kendaraan mewah dibeli tidak untuk permanen, hanya untuk tugas ketika dibutuhkan, untuk menunaikan program. Jadi semacam invetaris, bukan menetap di satu orang," ujar Ibnu dalam jumpa pers di Kantor ACT, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022).





Ibnu menambahkan, kendaraan mewah itu digunakan untuk beberapa hal, seperti memuliakan para tamu hingga masuk ke daerah-daerah tertentu saat melaksanakan program. "Sebelumnya diberitakan, tentang mobil Alphard. Ini dibeli lembaga untuk memuliakan tamu kami seperi ustaz, tamu yang datang dari bandara, digunakan untuk jemput mereka,” katanya.

“Kendaraan ini lebih maksimal untuk membantu masyarakat. Termasuk untuk masuk ke daerah-daerah, untuk operasional tugas kami di lapangan," sambungnya.

Adapun terkait mobil tersebut, Ibnu membeberkan, pihaknya telah menjual kendaraan mewah seperti Alphard, Pajero, hingga Honda CRV tersebut, serta dana penjualan yang terkumpul digunakan untuk melanjutkan program yang tertunda. "Sejak 11 Januari, semua kendaraan sudah kami jual untuk menutupi kewajiban lembaga. Kemarin diberitakan (penggunaan mobil Alphard, Pajero, Honda CRV), tapi Juli awal sudah tidak ada kendaraannya karena kendaraan dijual awal Februari," jelasnya.

"Karena ini sifatnya inventaris, jika lembaga butuh, ya dijual untuk dana program, ini semua diatur manajemen untuk beli inventaris dan kapan dijual," terangnya.

Sebelumnya, Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar turut melontarkan permintaan maaf usai lembaga amal tersebut, dihebohkan oleh adanya gonjang-gonjang di media sosial terkait adanya penyelewengan dana.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1719 seconds (0.1#10.140)