Kader Murni PPP Diminta Perkuat Soliditas dan Tingkatkan Elektabilitas di Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) terus menggerakkan mesin partai untuk menatap tahun politik di 2024. Sejumlah terobosan juga dilakukan partai besutan Suharso Monoarfa tersebut.
Di antaranya, pembentukan kaderisasi yang lebih masif, sistematis, dan terukur. Dengan demikian, PPP mampu membangun lini masa yang setia dan militan. Apalagi selama ini PPP khususnya sejak dipimpin Suharso Monoarfa berhasil melakukan kaderisasi sehingga memiliki ideologi yang jelas dan kuat.
Terbaru, deklarasi dan klarifikasi dari DPP melalui DPW PPP Provinsi Jawa Tengah atas tuntutan yang disampaikan pada 24 Juni 2022. Aliansi Kader Penyelamat PPP menyatakan menetapkan dukungan terhadap Suharso Monorfa. Mereka mencabut tuntutan atas permintaan pengunduran diri Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum DPP PPP yang sebelumnya disuarakan.
"Ini tentu hal positif yang harus diikuti semua pihak di PPP. Ketika ada riak-riak berupa demontrasi pasti merugikan soliditas PPP. Kuncinya adalah mereka bersatu lagi, menjaga PPP agar tidak hanya bisa bertahan soal elektabilitas dan di pemerintahan, tetapi bisa naik dan bersaing dengan partai lainnya," kata Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Sabtu (2/7/2022).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menegaskan, PPP adalah aset bangsa yang harus dijaga eksistensinya. Tentu itu harus dimulai dari kader-kadernya yang mengaku dan membuktikan jika murni mencintai PPP. Mereka jangan sampai terpecah-pecah.
Sebelumnya, Koordinator Aliansi Kader Penyelamat PPP memberikan surat pernyataan terbuka pada 30 Juni 2022. Pernyataan disampaikan sebagai sikap ikhtiar dalam menjaga marwah PPP serta berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak dalam berkhidmah di PPP.
Adapun isinya, yakni diterimanya masukan dan kritik kami oleh DPP sebagai satu aspirasi untuk kebaikan PPP. Kedua, menyadari Tabayyun sebagai ajaran islam, dan menghargai kesadaran seseorang untuk melakukan perbaikan atas langkah yang keliru/khilaf yang pernah di ambil.
Ketiga, adanya komitmen upaya perbaikan dalam menjalankan mekanisme roda organisasi dan kebijakan partai untuk senantiasa bersandar pada AD/ART PPP yang dihasilkan Muktamar PPP Ke-IX sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi partai.
Keempat, mendorong kerja-kerja secara intensif dalam upaya membangun koordinasi dan proses konsolidasi PPP sebagai ikhtiar mewujudkan tujuan pada Pemilu 2024, dan senantiasa melibatkan masukan sesepuh dan tokoh PPP sesuai tingkatannya dalam merumuskan kebijakan strategis partai yang di ambil sebagai aspirasi.
Di antaranya, pembentukan kaderisasi yang lebih masif, sistematis, dan terukur. Dengan demikian, PPP mampu membangun lini masa yang setia dan militan. Apalagi selama ini PPP khususnya sejak dipimpin Suharso Monoarfa berhasil melakukan kaderisasi sehingga memiliki ideologi yang jelas dan kuat.
Terbaru, deklarasi dan klarifikasi dari DPP melalui DPW PPP Provinsi Jawa Tengah atas tuntutan yang disampaikan pada 24 Juni 2022. Aliansi Kader Penyelamat PPP menyatakan menetapkan dukungan terhadap Suharso Monorfa. Mereka mencabut tuntutan atas permintaan pengunduran diri Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum DPP PPP yang sebelumnya disuarakan.
"Ini tentu hal positif yang harus diikuti semua pihak di PPP. Ketika ada riak-riak berupa demontrasi pasti merugikan soliditas PPP. Kuncinya adalah mereka bersatu lagi, menjaga PPP agar tidak hanya bisa bertahan soal elektabilitas dan di pemerintahan, tetapi bisa naik dan bersaing dengan partai lainnya," kata Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Sabtu (2/7/2022).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menegaskan, PPP adalah aset bangsa yang harus dijaga eksistensinya. Tentu itu harus dimulai dari kader-kadernya yang mengaku dan membuktikan jika murni mencintai PPP. Mereka jangan sampai terpecah-pecah.
Sebelumnya, Koordinator Aliansi Kader Penyelamat PPP memberikan surat pernyataan terbuka pada 30 Juni 2022. Pernyataan disampaikan sebagai sikap ikhtiar dalam menjaga marwah PPP serta berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak dalam berkhidmah di PPP.
Adapun isinya, yakni diterimanya masukan dan kritik kami oleh DPP sebagai satu aspirasi untuk kebaikan PPP. Kedua, menyadari Tabayyun sebagai ajaran islam, dan menghargai kesadaran seseorang untuk melakukan perbaikan atas langkah yang keliru/khilaf yang pernah di ambil.
Ketiga, adanya komitmen upaya perbaikan dalam menjalankan mekanisme roda organisasi dan kebijakan partai untuk senantiasa bersandar pada AD/ART PPP yang dihasilkan Muktamar PPP Ke-IX sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi partai.
Keempat, mendorong kerja-kerja secara intensif dalam upaya membangun koordinasi dan proses konsolidasi PPP sebagai ikhtiar mewujudkan tujuan pada Pemilu 2024, dan senantiasa melibatkan masukan sesepuh dan tokoh PPP sesuai tingkatannya dalam merumuskan kebijakan strategis partai yang di ambil sebagai aspirasi.