Ketum Pagar Nusa ke Korsel, Diplomasi Islam Nusantara lewat Pencak Silat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat Pagar Nusa M. Nabil Haroen melakukan kunjungan ke Korea Selatan (Korsel), Selasa-Jumat (28 Juni hingga 1 Juli 2022). Nabil Haroen berdialog dengan beberapa komunitas, sekaligus melantik Pimpinan Cabang Istimewa Pagar Nusa Korsel di Incheon.
Nabil Haroen menyampaikan, lawatan ke Korsel dalam rangka menguatkan diplomasi Islam Nusantara, melalui seni dan budaya. Pencak Silat Pagar Nusa, menurut Nabil, bisa menjadi sarana strategis untuk diplomasi ini.
"Pagar Nusa Korea Selatan bisa menjadi jembatan untuk dakwah Islam Nusantara dan diplomasi perdamaian, melalui seni, agama dan budaya, khususnya melalui pencak silat," ungkap Nabil yang juga anggota Komisi IX DPR, Sabtu (2/7/2022).
"Selama ini, para pendekar Pagar Nusa telah terbukti menjadi benteng pesantren dan Indonesia. Nah, di luar negeri, Pagar Nusa harus mendukung peran PCINU di masing-masing negara, sebagai garda depan dakwah Islam Nusantara," tambahnya.
Selain itu Nabil Haroen menjelaskan, Pagar Nusa juga menjadi bagian penting untuk diplomasi Indonesia melalui seni dan budaya, dalam hal ini Pencak Silat.
"Pencak silat Pagar Nusa tidak sekedar bela diri, tapi juga seni sekaligus memiliki fondasi spiritual yang kokoh. Jalur sanad dari para kiai pesantren dan tarekat yang diamalkan, merupakan kekuatan utama," jelas santri yang lama mengenyam pendidikan di Pesantren Lirboyo ini.
Menurut Nabil Haroen, di Korsel, Pagar Nusa harus mengambil peran penting bersama dengan diaspora Indonesia.
"Di Korea Selatan, Pagar Nusa bersama-sama dengan NU dan KBRI, bisa menjadi duta untuk diplomasi publik, melalui pencak silat," ungkapnya.
Nabil Haroen menambahkan, bahwa Pagar Nusa Korea Selatan harus bisa mengambil peran sebagai benteng dari diaspora Indonesia di Korsel.
"Pagar Nusa harus menjadi rumah yang nyaman untuk menguatkan posisi Indonesia di Korsel, dalam konteks diplomasi seni dan budaya," tutup Nabil.
Nabil Haroen menyampaikan, lawatan ke Korsel dalam rangka menguatkan diplomasi Islam Nusantara, melalui seni dan budaya. Pencak Silat Pagar Nusa, menurut Nabil, bisa menjadi sarana strategis untuk diplomasi ini.
"Pagar Nusa Korea Selatan bisa menjadi jembatan untuk dakwah Islam Nusantara dan diplomasi perdamaian, melalui seni, agama dan budaya, khususnya melalui pencak silat," ungkap Nabil yang juga anggota Komisi IX DPR, Sabtu (2/7/2022).
"Selama ini, para pendekar Pagar Nusa telah terbukti menjadi benteng pesantren dan Indonesia. Nah, di luar negeri, Pagar Nusa harus mendukung peran PCINU di masing-masing negara, sebagai garda depan dakwah Islam Nusantara," tambahnya.
Selain itu Nabil Haroen menjelaskan, Pagar Nusa juga menjadi bagian penting untuk diplomasi Indonesia melalui seni dan budaya, dalam hal ini Pencak Silat.
"Pencak silat Pagar Nusa tidak sekedar bela diri, tapi juga seni sekaligus memiliki fondasi spiritual yang kokoh. Jalur sanad dari para kiai pesantren dan tarekat yang diamalkan, merupakan kekuatan utama," jelas santri yang lama mengenyam pendidikan di Pesantren Lirboyo ini.
Menurut Nabil Haroen, di Korsel, Pagar Nusa harus mengambil peran penting bersama dengan diaspora Indonesia.
"Di Korea Selatan, Pagar Nusa bersama-sama dengan NU dan KBRI, bisa menjadi duta untuk diplomasi publik, melalui pencak silat," ungkapnya.
Nabil Haroen menambahkan, bahwa Pagar Nusa Korea Selatan harus bisa mengambil peran sebagai benteng dari diaspora Indonesia di Korsel.
"Pagar Nusa harus menjadi rumah yang nyaman untuk menguatkan posisi Indonesia di Korsel, dalam konteks diplomasi seni dan budaya," tutup Nabil.
(maf)