Konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara, RI Ajak Pemimpin Dunia Islam Bangun Peradaban
loading...
A
A
A
Dirinya bahkan semua yang hadir dinilai bangga dengan adanya pertemuan luar biasa yang menyatukan para ulama, di negara-negara yang memiliki kepentingan dan bobot di peta dunia Islam dan dunia pada umumnya yaitu negara-negara Asia Tenggara.
"Kami senang bahwa konferensi ini menjadi awal yang baik bagi sebuah majelis permanen yang para ulamanya akan bertemu dari waktu ke waktu di bawah payung global umat Islam yaitu Liga Muslim Dunia," katanya.
Dia menjelaskan kehidupan di dunia yang penuh dengan kemajemukan harus didasari saling menghormati dan toleransi. "Allah telah menciptakan manusia bersuku suku dan berbangsa-bangsa, maka kemajemukan yang ada di dunia ini harus dijaga sehingga tercipta kehidupan didunia yang penuh dengan kedamaian,” katanya.
Dia juga meminta agar Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia ini dapat menghasilkan rumusan-rumusan langkah-langkah strategis dalam persatuan ulama Islam dunia di bawah naungan Liga Muslim Dunia. "Pertemuan ulama ummat Islam pada satu tingkatan dan level yang sama adalah kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah-masalah besar," katanya.
Dia menegaskan, Liga Muslim Dunia selalu dengan senang hati mendukung konferensi apa pun yang menyatukan suara ulama ummat Islam, terutama pada permasalahan-permasalahan utama ummat ini.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Dato' Sri Ismail Sabri Bin Yaqoub, berterima kasih pada Liga Muslim Dunia atas penyelenggaraan konferensi ini di bawah syi’ar Persatuan
"Saya bangga bahwa Malaysia dipilih untuk menjadi tuan rumah konferensi ini oleh Liga Muslim Dunia. Hal ini tentu merupakan pengakuan terhadap negara kita, dan menyoroti Islam sebagai agama harmoni, aman dan makmur dalam multi-etnis dan multi-agama. Perwakilan dari luar negeri, khususnya para Ulama Muslim yang menghadiri konferensi ini," katanya.
Konferensi tersebut mengapresiasi persetujuan Perdana Menteri Malaysia untuk membentuk Majelis Ulama Asia Tenggara di Kuala Lumpur di bawah payung Liga Muslim Dunia. Para peserta konferensi juga merekomendasikan untuk memperkuat persatuan ummat dengan berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah wal Jamaa’ah untuk memastikan bahwa ajaran Islam sampai kepada masyarakat dengan cara dan pendekatan yang benar.
Konferensi juga menekankan perbedaan-perbedaan yang terjadi di antara ummat islam harus dihentikan, dan ummat Islam harus memainkan peran yang lebih efektif serta berkomitmen kepada persaudaraan Islam dan saling bersolidaritas untuk membangun Khairu Ummah.
"Kami senang bahwa konferensi ini menjadi awal yang baik bagi sebuah majelis permanen yang para ulamanya akan bertemu dari waktu ke waktu di bawah payung global umat Islam yaitu Liga Muslim Dunia," katanya.
Dia menjelaskan kehidupan di dunia yang penuh dengan kemajemukan harus didasari saling menghormati dan toleransi. "Allah telah menciptakan manusia bersuku suku dan berbangsa-bangsa, maka kemajemukan yang ada di dunia ini harus dijaga sehingga tercipta kehidupan didunia yang penuh dengan kedamaian,” katanya.
Dia juga meminta agar Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia ini dapat menghasilkan rumusan-rumusan langkah-langkah strategis dalam persatuan ulama Islam dunia di bawah naungan Liga Muslim Dunia. "Pertemuan ulama ummat Islam pada satu tingkatan dan level yang sama adalah kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah-masalah besar," katanya.
Dia menegaskan, Liga Muslim Dunia selalu dengan senang hati mendukung konferensi apa pun yang menyatukan suara ulama ummat Islam, terutama pada permasalahan-permasalahan utama ummat ini.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Dato' Sri Ismail Sabri Bin Yaqoub, berterima kasih pada Liga Muslim Dunia atas penyelenggaraan konferensi ini di bawah syi’ar Persatuan
"Saya bangga bahwa Malaysia dipilih untuk menjadi tuan rumah konferensi ini oleh Liga Muslim Dunia. Hal ini tentu merupakan pengakuan terhadap negara kita, dan menyoroti Islam sebagai agama harmoni, aman dan makmur dalam multi-etnis dan multi-agama. Perwakilan dari luar negeri, khususnya para Ulama Muslim yang menghadiri konferensi ini," katanya.
Konferensi tersebut mengapresiasi persetujuan Perdana Menteri Malaysia untuk membentuk Majelis Ulama Asia Tenggara di Kuala Lumpur di bawah payung Liga Muslim Dunia. Para peserta konferensi juga merekomendasikan untuk memperkuat persatuan ummat dengan berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah wal Jamaa’ah untuk memastikan bahwa ajaran Islam sampai kepada masyarakat dengan cara dan pendekatan yang benar.
Konferensi juga menekankan perbedaan-perbedaan yang terjadi di antara ummat islam harus dihentikan, dan ummat Islam harus memainkan peran yang lebih efektif serta berkomitmen kepada persaudaraan Islam dan saling bersolidaritas untuk membangun Khairu Ummah.
(cip)