Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia, Muhammadiyah: Simbol Membangun Persaudaraan

Selasa, 23 Juli 2024 - 21:20 WIB
loading...
Paus Fransiskus Akan...
Ketua PP Muhammadiyah Membidangi Hubungan Internasional dan Antaragama Syafiq A. Mughni menegaskan Muhammadiyah menyambut gembira kedatangan Paus Fransiskus ke Tanah Air. Foto/SINDOnews/binti mufarida
A A A
JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah Membidangi Hubungan Internasional dan Antaragama Syafiq A. Mughni menegaskan Muhammadiyah menyambut gembira kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Kedatangan Paus menjadi symbol membangun persaudaraan kemanusiaan.

“Tentu Muhammadiyah menyambut dengan gembira atas kedatangan Paus Fransiskus pada bulan September yang akan datang. Ini adalah sebuah kunjungan yang memiliki makna simbolik maupun substansi di dalam membangun persaudaraan kemanusiaan,” ujar Syafiq dalam dialog antar umat beragama secara virtual, Selasa (23/7/2024) malam.

Syafiq menceritakan ketika pernah bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan. “Saya masih sangat teringat apa yang dikatakan oleh Paus Fransiskus ketika bertemu di Vatikan, di akhir dari sebuah pembicaraan saya mengatakan please pray for us. Maka, beliau mengatakan yes, and please pray for us to.”



“Nah ini punya makna yang sampai sekarang saya ingat betul bermakna bahwa sebagai umat Islam kita membutuhkan doa, membutuhkan apresiasi yang diberikan oleh orang di luar Islam. Dan apa yang beliau katakan juga menandakan bahwa beliau juga membutuhkan sesuatu yang positif dari umat Islam,” katanya.

Oleh karena itu, Syafiq mengatakan kedatangan pemimpin Katolik tertinggi di dunia ini perlu diletakkan dalam kerangka yang lebih luas dalam kehidupan beragama. “Akan menjadi sangat efektif kalau kita berbicara tentang sesuatu yang positif mengenai agama Katolik, misalnya. Dan demikian juga agama Katolik membicarakan menyampaikan sesuatu yang positif dari umat Islam. Itu akan menjadi kekuatan yang sangat ampuh untuk membangun kehidupan bersama,” katanya.



Syafiq menyebut, kunjungan ini juga harus dimaknai bangsa Indonesia masih terus membutuhkan kesamaan definisi terhadap situasi di tingkat nasional dan juga di tingkat internasional.

“Kita mendefinisikan situasi sekarang ini seperti apa, bagaimana umat Islam dan umat Katolik memandang, kalau tidak ada kesamaan definisi maka tentu kita memiliki pandangan yang berbeda-beda, sesuatu peristiwa spesifik kita pandang sebagai sebuah kebajikan tapi dari perspektif orang lain mungkin itu dipandang sebagai sebuah kejahatan,” kata Syafiq.

Syafiq menilai, kunjungan Paus ini bisa menjadi jawaban untuk menyamakan persepsi antara negara-negara di dunia dalam memandang berbagai isu global seperti ekstremisme, krisis iklim, hingga perbedaan antara negara kaya dan miskin.

“Saya kira kedatangan Paus Fransiskus ini harus kita artikan sebagai pemahaman yang sama bagaimana kita melihat situasi-situasi itu sebagai tantangan yang harus kita selesaikan bersama,” ucapnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2053 seconds (0.1#10.140)