Usung 7 Peta Jalan, Kemenag Targetkan Moderasi Beragama RI Jadi Referensi Dunia

Selasa, 27 Agustus 2024 - 16:44 WIB
loading...
Usung 7 Peta Jalan,...
Rapat Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pusat Kerukunan Umat Beragama di Jakarta, Selasa (27/8/2024). FOTO/SINDOnews/ABDUL HAKIM
A A A
JAKARTA - Kementerian Agama ( Kemenag ) memiliki target besar terhadap Program Moderasi Beragama . Program nasional yang berjalan dengan baik ini bisa disebarkan secara lebih luas, bahkan hingga level internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kemenag melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) kini telah menyiapkan tujuh peta jalan (road map).

Kepala PKUB Kemenag Muhammad Adib Abdushomad mengatakan, upaya menginternasionalisasikan Program Moderasi Beragama bukanlah langkah sulit. Adib menilai, praktik hidup beragama secara moderat telah lama mengakar dengan baik di tengah masyarakat Indonesia. Kehidupan beragama secara tidak ekstrem dan berbasis kearifan lokal ini juga terbukti menjadi pengikat persatuan maupun kerukunan bangsa di tengah berbagai keragaman agama, suku, bahasa, budaya dan lainnya.

"Indonesia ke depan harus bisa jadi referensi dan destinasi kerukunan umat beragama di level internasional. Kita harus tunjukkan ke dunia bahwa Indonesia memiliki role model perdamaian dunia yang sangat universal," ujar Adib saat membuka Rapat Pembahasan Penyusunan Peta Jalan Pusat Kerukunan Umat Beragama di Jakarta, Selasa (27/8/2024). Pembahasan Peta Jalan Kerukunan Umat Beragama ini selain diikuti jajaran Kemenag juga melibatkan pihak dari Kemenko PMK, Kemenkopolhukam, Kemendagri, Bappenas, Kemenkumham, dan para akademisi.

Baca juga: Ethiopia Kagumi Keberhasilan Program Moderasi Beragama di Indonesia

Adib menjelaskan, Internasionalisasi Moderasi Beragama menjadi salah satu Peta Jalan Kerukunan Umat Beragama. Enam peta jalan lainnya adalah Pemberdayaan PKUB dan Lembaga Keagamaan, Peningkatan Kapasitas Aktor-Aktor Kerukunan, Promosi Perdamaian dan Kerukunan, Baseline Data Kerukunan dan Penguatan Jejaring KUB Nasional dan Internasional. Lewat peta jalan ini, Adib mengharapkan, program moderasi beragama akan lebih berjalan lebih strategis ke depan karena memiliki regulasi lebih jelas, pelakunya lebih terampil, stakeholder makin kuat dan dukungan data yang faktual.

"Pada tahap promosi perdamaian misalnya PKUB saat ini gencar mengajak sejumlah influencer untuk membantu menebarkan kehidupan beragama yang harmoni dan damai. Ini efektif sekali terutama dalam menyasar masyarakat secara lebih cepat dan masif," terangnya.

Adib optimistis, tujuh peta jalan PKUB bisa terwujud dengan baik. Sebab, Moderasi Beragama ini telah masuk dalam program nasional yang melibatkan 15 kementerian/lembaga dan empat kementerian koordinator. Dengan dasar ini, kesuksesan Program Moderasi Beragama menjadi tanggung jawab banyak pihak.

"Namun demikian banyaknya pihak ini juga menghadirkan tantangan. Untuk itu, kolaborasi di antara stakeholder adalah menjadi kunci. Maka mari bersama bergandengan tangan mewujudkan perdamaian," ajak alumnus jurusan Social and Policy Studies Flinders University Australia tersebut.

Pelaksana Tugas Asdep Moderasi Beragama Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Thomas Siregar mendukung penuh adanya tujuh peta jalan yang disusun PKUB Kemenag. Kehadiran peta jalan diyakini semakin memudahkan target-target yang ingin dicapai dalam Program Moderasi Beragama.

"Termasuk keinginan Moderasi Beragama bisa Go International dan jadi role model juga sangat baik. Saya meyakini ini bisa dilakukan karena kita juga memiliki kedutaan besar yang strategis untuk lebih menggaungkan moderasi beragama ke berbagai penjuru dunia. Dulu kampanye Islam Moderat juga berhasil kita lakukan. Kami yakin dengan bekerja sama secara intensif maka kita bisa lebih sinergi dan berkolaborasi," ujar diplomat yang terakhir bertugas di KBRI London tersebut.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Revitalisasi Paradigma...
Revitalisasi Paradigma Trilogi Kerukunan untuk Kebutuhan Umat Saat ini
Cegah Perceraian, Kemenag...
Cegah Perceraian, Kemenag Latih Penghulu dan Penyuluh Jadi Fasilitator Literasi Keuangan
Moderasi Beragama Lintas...
Moderasi Beragama Lintas Agama Kunci Meredam Ideologi Ekstrem
Sambut Waisak, Kemenag...
Sambut Waisak, Kemenag Gencarkan Gerakan Sosial hingga Ekoteologi
Kemenag Gandeng MA dan...
Kemenag Gandeng MA dan ATR/BPN Legalisasi Tanah Wakaf untuk Madrasah hingga Masjid
Kemenag Jembatani Mahasiswa...
Kemenag Jembatani Mahasiswa PTKI Masuk Dunia Kerja
Majelis Masyayikh-Kemenag...
Majelis Masyayikh-Kemenag Rancang Standar Mutu Pendidikan Pesantren Jenjang Pascasarjana
Pendaftaran Kuliah ke...
Pendaftaran Kuliah ke Universitas Al Azhar Mesir 2025 Dibuka Hari Ini, Cek Juknisnya
Prabowo akan Luncurkan...
Prabowo akan Luncurkan BLT untuk Guru Honorer pada 2 Mei
Rekomendasi
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Kolaborasi Seru Ai-CHA...
Kolaborasi Seru Ai-CHA dan Honor of Kings Bawa Sensasi Heroik ke Dunia Minuman
Dosen MNC University...
Dosen MNC University dan Dosen Politeknik Nasional Gelar PKM di Bali
Berita Terkini
4 Anggota TNI Korban...
4 Anggota TNI Korban Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke Kampung Halaman Masing-masing
TNI AD Lanjutkan Investigasi...
TNI AD Lanjutkan Investigasi Tragedi Ledakan Amunisi di Garut
Jenazah Kolonel Cpl...
Jenazah Kolonel Cpl Antonius Hermawan Korban Ledakan Amunisi Dimakamkan di Sleman
Suasana Rumah Duka Perwira...
Suasana Rumah Duka Perwira TNI Kolonel Antonius Korban Ledakan Amunisi di Garut
BMKG: Sebagian Besar...
BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau Periode April-Juni 2025
14 Brigjen Baru di TNI...
14 Brigjen Baru di TNI AD setelah Laporan Korps Kenaikan Pangkat 9 Mei 2025
Infografis
Rendang dan Gulai Masuk...
Rendang dan Gulai Masuk Daftar Rebusan Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved