Zulhas Bandingkan Harga Bahan Pokok dengan Singapura, Perindo: Tidak Apple to Apple

Minggu, 26 Juni 2022 - 10:29 WIB
loading...
Zulhas Bandingkan Harga...
Jubir Periindo Yusuf Lakaseng menilai perbandingan Zulhas soal harga bahan pokok dengan Singapura tidak apple to apple. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan blusukan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (25/6/2022). Saat blusukan, Zulhas sempat berdialog dengan sejumlah pedagang bahan pokok.

Dia meminta masyarakat memaklumi kenaikan harga pangan itu dengan membanding-bandingkan sejumlah harga bahan pokok di Indonesia dengan Singapura. Salah satunya beras. Menurut Zulhas, harga beras premium di Indonesia yang berada di kisaran Rp12 ribu jauh lebih murah ketimbang Singapura yang di kisaran Rp32 ribu.

Juru Bicara Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Yusuf Lakaseng merespons pernyaataan Zulhas tersebut dengan mengatakan bahwa perbandingan tersebut tidak apple to apple. Pernyataan tersebut dianggap justru bertolak belakang dengan apa yang menjadi tugasnya.



Zulhas, kata Yusuf, ditunjuk menjadi muntuk merapikan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi beberapa waktu belakangan. Sebaiknya, Zulhas fokus mengatasi permasalahan tersebut.

"Kami mengkhawatirkan tujuan Presiden melakukan reshuffle kabinet untuk perbaikan kinerja menjadi tidak tercapai, pergantian Menteri Perdagangan itu untuk memenuhi tuntutan rakyat agar pemerintah mampu menstabilkan harga bahan pokok seperti cabai, bawang, beras, telur, daging, dan ayam yang terus naik," kata Yusuf kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (26/6/2022).

Yusuf melanjutkan, perbandingan tersebut tidak apple to apple jika dilihat dengan pendapatan rakyat kedua negara tersebut.



"Padahal itu perbandingan yang tidak apple to apple, pendapatan per kapita rakyat Singapura jauh di atas Indonesia, yaitu 13 kali lipat, di Singapura pendapatan per kapitanya per tahun US$48.595 sementara di Indonesia hanya US$3.452," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk tercapainya menstabilkan harga bahan pokok diperlukan inovasi baru dalam penyelesaiannya.

"Pak Zulkfli Hasan walaupun menteri baru tapi masih mempraktikkan kebijkan lama tanpa ada inovasi dan perubahan sama sekali," pungkasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2295 seconds (0.1#10.140)