Pilpres 2024, Peneliti Unair Sebut Perpaduan Militer dan Sipil Cukup Ideal

Selasa, 21 Juni 2022 - 20:07 WIB
loading...
Pilpres 2024, Peneliti Unair Sebut Perpaduan Militer dan Sipil Cukup Ideal
KSP Moeldoko menghadiri silaturahmi Relawan Jokowi se-Karesidenan Pati di stadion Kamal Junaidi, Jepara, Jawa Tengah, Minggu (19/6/2022). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Munculnya sejumlah nama dari kalangan militer terkait perhelatan Pilpres 2024, mencerminkan publik masih menginginkan adanya perpaduan antara militer dan sipil. Hal ini dikatakan oleh Peneliti Universitas Airlangga (Unair), Dimas Agung Tristanto.



"Secara pemetaan wilayah, dalam persaingan capres sesama militer ternyata nama Moeldoko sangat diminati oleh masyarakat di beberapa Provinsi," kata Dimas, Selasa (21/6/2022).

"Seperti Sulawesi Utara, Bali, Banten, Jawa Timur, dan Aceh, sehingga besar kemungkinan masyarakat di wilayah tersebut menginginkan dan mendukung nama Moeldoko di Pilpres 2024," tambah mahasiswa S3 Pengembangan SDM Sekolah Pascasarjana Unair ini.

Di sisi lain dalam analisis perbandingan sesama militer, Dimas melanjutkan, di antara Moeldoko dengan Andika Perkasa mengalami persaingan ketat di kalangan minat masyarakat, sehingga pernah terjadi kesamaan taraf minat dalam kurun waktu tertentu.

"Seiring dengan waktu, terjadi indikator minat masyarakat yang dinamis. Fenomena tersebut menunjukkan, nama Moeldoko tengah diminati saat ini oleh masyarakat. Berbeda dengan para pesaing lainnya dari kalangan militer," jelasnya.

Dalam pandangannnya, pengalaman kepemimpinan sesama sipil dua periode, terbukti menimbulkan politik bangsa Indonesia menjadi sangat gaduh. Seolah semua orang boleh bicara apa saja, sangat egaliter, yang berakibat polarisasi masyarakat semakin menganga.

"Padahal para elite kubu yang bersaing sudah saling berangkulan, tetapi di akar rumput masih berbau nyinyir. Mengapa tidak sesama militer? Karena masyarakat kita sudah berada pada tingkat yang tidak mudah didikte. Sesama militer dikhawatirkan akan menciptakan ketaatan dan ketertiban semu yang totaliter doktriner," ungkapnya.

Menurut Dimas, berdasarkan hasil Google Trends tahun 2022 mengenai kandidat militer yang berpeluang maju dalam Capres 2024, ditemukan bahwa, tren perkembangan berita selama kurun waktu 1 tahun.

Dapat disimpulkan bahwa militer-sipil merupakan pilihan paling rasional dalam logika sparing partner pasangan bakal capres.

"Maka tinggal menyimak dari sekarang tokoh militer (atau yang berbau militer) yang paling layak untuk disandingkan dengan tokoh sipil yang sudah mulai muncul (dimunculkan)," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1953 seconds (0.1#10.140)