Mahatir Desak Malaysia Klaim Kepulauan Riau, Muhammadiyah Minta Tinggalkan Konflik Masa Lampau

Selasa, 21 Juni 2022 - 17:47 WIB
loading...
Mahatir Desak Malaysia Klaim Kepulauan Riau, Muhammadiyah Minta Tinggalkan Konflik Masa Lampau
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir berharap para tokoh di Malaysia dan Indonesia meninggalkan konflik yang pernah ada di masa lampau dan menghadirkan pernyataan yang menyatukan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir berharap para tokoh di Malaysia dan Indonesia meninggalkan konflik yang pernah ada di masa lampau dan menghadirkan pernyataan yang menyatukan.

“Semua tokoh di Malaysia dan Indonesia mestinya berusaha untuk meninggalkan potensi-potensi konflik di masa lampau untuk kita melangkah ke hal baru, ke masa baru, dan ke masa depan yang mewariskan kebersamaan ASEAN," ujar Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa (21/6/2022).

Sebagai bangsa serumpun, kata Haedar, seyogianya para tokoh kedua negara mampu menghadirkan pemikiran dan pernyataan yang saling menyatukan, bukan justru memicu perselisihan. Indonesia dan Malaysia, bisa maju bersama dengan membangun kerja sama yang konstruktif di ASEAN.



"Sebaiknya bangsa serumpun kita Indonesia, Malaysia bahkan dengan negara ASEAN, lebih memproduksi pemikiran-pemikiran, pernyataan-pernyataan, dan juga bahkan langkah-langkah yang semakin mengeratkan bangsa serumpun," kata dia.

Haedar berharap retaknya hubungan Malaysia dan Indonesia cukup menjadi pengalaman di masa lalu. "Cukuplah bagi generasi Indonesia maupun Malaysia pengalaman di masa lalu yang meninggalkan bekas yang tidak sederhana dalam relasi Indonesia-Malaysia," ujar Haedar.



Seperti diketahui, Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad sebelumnya menyampaikan pernyataan kontroversial pada Minggu, 19 Juni 2022 dalam acara di Negara Bagian Selangor bernama Kongres Survival Melayu.

Dalam pidatonya, Mahathir mengatakan Malaysia menganggap kemenangan atas sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan di Kalimantan melawan Indonesia di Mahkamah Internasional (ICJ) adalah sesuatu yang berharga. Namun tak cukup di situ, Mahathir kemudian mendesak Malaysia juga mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau, Indonesia sebagai bagian dari wilayah mereka.

"Kita harusnya tak hanya meminta Pedra Branca dikembalikan, atau Pulau Batu Puteh, kita juga harus meminta Singapura pun Kepulauan Riau, mengingat mereka adalah bagian dari Tanah Melayu (Malaysia)," ucap Mahathir Mohamad.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2143 seconds (0.1#10.140)