Khilafatul Muslimin Berdiri Sejak 1997, Kepala BNPT Sangkal Kecolongan

Senin, 20 Juni 2022 - 17:53 WIB
loading...
Khilafatul Muslimin...
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar membantah pihaknya kecolongan dengan keberadaan Khilafatul Muslimin yang telah berdiri sejak 1997. FOTO/MPI/BACHTIAR ROJAB
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) Komjen Boy Rafli Amar membantah pihaknya kecolongan dengan keberadaan Khilafatul Muslimin yang telah berdiri sejak 1997. Menurut Boy, hal itu merupakan bagian dari Reformasi.

Boy mengatakan, organisasi kemasyarakatan (ormas) Khilafatul Muslimin yang kini sedang diusut kepolisian, baru terungkap karena adanya modernisasi dari segi informasi. "Bukan kecolongan, jadi ini fenomena di era demokrasi. Jadi ketika dulu sebelum era Reformasi semua serba tertutup," ujar Boy kepada wartawan, Senin (20/6/2022).

Boy menuturkan, Reformasi menyebabkan keterbukaan di masyarakat. Situasi ini dimanfaatkan oleh kelompok radikal, seperti Abdul Qadir Hasan Baraja, untuk menyebarkan intoleransi kepada masyarakat.



"Di era Reformasi yang semua serba terbuka, serba transparan. Jadi bermunculan berbagai, organisasi. Dan organisasi Khilafatul Muslimin juga terdeteksi bukan sebagai organisasi teroris," ujarnya.

Menurut Boy, Khilafatul Muslimin masih dalam tahap organisasi intoleran bukan teroris, sehingga perlu memiliki treatment khusus guna mendeteksi lebih dalam. Termasuk, terhadap organisasi lainnya yang serupa.

"Tetapi banyak dalam organisasi yang memiliki karakter intoleransi, yang dia baru dalam kategori organisasi intoleran, BNPT berdasarkan Undang-Undang Terorisme tidak menutup mata terhadap potensi-potensi intoleransi yang bisa menjadi radikal terorisme," katanya.

Baca juga: Hari Ini, Khilafatul Muslimin Cabang Bekasi Deklarasi Setia Pancasila

"Dengan memanfaatkan alam kebebasan demokrasi, yang di mana kita tahu pascareformasi kan kita terbuka. Di situlah masuk peluang pengusung-pengusung ideologi yang tidak sejalan dengan ideologi kita," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1232 seconds (0.1#10.140)