Politikus PDIP Jawab Sindiran Surya Paloh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sindiran ambigu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menyebut ada partai berlagak sombong dan merasa hebat sendiri ditanggapi senyuman oleh Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Kota Tangerang Selatan Wanto Sugito. Wanto yang juga mantan aktivis 98 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini tak tahu siapa yang disindir sombong oleh Surya Paloh.
“Saya enggak tahu partai apa yang disindir, jangan baper (bawa perasaan) ah. hehe,” ujar Wanto saat ditemui wartawan di Kantor DPC PDIP Tangsel, Sabtu (18/6/2022).
Wanto menegaskan, yang pasti partai itu bukanlah PDIP. Karena basis ideologi PDIP adalah Pancasila. “PDI Perjuangan bergerak dengan keyakinan politik, penuh dengan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, musyawarah, dan keadilan sosial,” tegas Ketua Umum Sayap PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) ini.
Bahkan kata dia, hingga hari ini PDIP masih menjadi partai besar dan dicintai rakyat karena nilai-nilai tersebut. Terutama kerendahan hati para politikus PDIP.
“PDI Perjuangan dengan kerendahan hati, dengan turun ke bawah, blusukan, itu adalah cermin politik dalam sikap dan perbuatan. Kita bukan partai yang bergerak di awang-awang. Kami bukan partai yang lebih besar pasak dari pada tiang. Tanpa rakyat kami bukan apa-apa,” kata mantan aktivis GMNI ini.
Bagi Wanto dan kader PDIP, kerendahan hati adalah syarat dasar untuk menyatukan diri dengan rakyat. Maka semua kepala daerah pun tidur bersama dan menyatu, demikian juga menteri dari PDIP. Tidak pernah dibeda-bedakan. Itu kerendahan hati dalam sikap dan perbuatan.
Oleh karena itu, dirinya mengatakan, sebagai partai politik yang saling membutuhkan dan berkomitmen untuk rakyat, seharusnya Surya Paloh tidak perlu menyindir ada sebuah partai yang sombong. Menurut Wanto, sombong itu muncul dalam perilaku politik, misal menyalahgunakan hukum untuk kekuasaan, menyalahgunakan posisi menteri untuk impor bagi kepentingan partai.
Oleh sebab itu, Wanto memberi saran kepada Surya Paloh bahwa semua kader Nasdem seharusnya menyontoh cara kerja kader-kader PDIP yang turun blusukan kepada rakyat dan jangan hanya bermain sindir-sindiran yang tidak bermanfaat untuk rakyat.
“Saya enggak tahu partai apa yang disindir, jangan baper (bawa perasaan) ah. hehe,” ujar Wanto saat ditemui wartawan di Kantor DPC PDIP Tangsel, Sabtu (18/6/2022).
Wanto menegaskan, yang pasti partai itu bukanlah PDIP. Karena basis ideologi PDIP adalah Pancasila. “PDI Perjuangan bergerak dengan keyakinan politik, penuh dengan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, musyawarah, dan keadilan sosial,” tegas Ketua Umum Sayap PDIP, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) ini.
Bahkan kata dia, hingga hari ini PDIP masih menjadi partai besar dan dicintai rakyat karena nilai-nilai tersebut. Terutama kerendahan hati para politikus PDIP.
“PDI Perjuangan dengan kerendahan hati, dengan turun ke bawah, blusukan, itu adalah cermin politik dalam sikap dan perbuatan. Kita bukan partai yang bergerak di awang-awang. Kami bukan partai yang lebih besar pasak dari pada tiang. Tanpa rakyat kami bukan apa-apa,” kata mantan aktivis GMNI ini.
Bagi Wanto dan kader PDIP, kerendahan hati adalah syarat dasar untuk menyatukan diri dengan rakyat. Maka semua kepala daerah pun tidur bersama dan menyatu, demikian juga menteri dari PDIP. Tidak pernah dibeda-bedakan. Itu kerendahan hati dalam sikap dan perbuatan.
Oleh karena itu, dirinya mengatakan, sebagai partai politik yang saling membutuhkan dan berkomitmen untuk rakyat, seharusnya Surya Paloh tidak perlu menyindir ada sebuah partai yang sombong. Menurut Wanto, sombong itu muncul dalam perilaku politik, misal menyalahgunakan hukum untuk kekuasaan, menyalahgunakan posisi menteri untuk impor bagi kepentingan partai.
Oleh sebab itu, Wanto memberi saran kepada Surya Paloh bahwa semua kader Nasdem seharusnya menyontoh cara kerja kader-kader PDIP yang turun blusukan kepada rakyat dan jangan hanya bermain sindir-sindiran yang tidak bermanfaat untuk rakyat.
(rca)