Muhibah Jalur Rempah 2022 Pertemukan 4 Kesultanan Maluku Kie Raha
loading...
A
A
A
Maluku Kie Raha merupakan istilah untuk menyebut empat kerajaan di Maluku pada zaman bahari yang sangat berpengaruh secara politis dan ketatanegaraan, yaitu Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Sebagai sebuah titik penting dalam jalur pelayaran rempah, kehadiran orang asing (Jawa, Cina, Arab, dan Eropa) pada abad ke-14-17 yang membawa budaya dan bahasanya serta berinteraksi dengan budaya lokal dengan membentuk budaya.
Sejarawan Adrian B Lapian, menyebutkan Mpu Prapanca dalam Negarakertagama pada 1365 menulis tentang Maloko yang dapat disamakan dengan Ternate. Namun, Maluku untuk selanjutnya diterima sebagai konfederasi Maluku Kie Raha yang merupakan empat gunung di Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan.
Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 diselenggarakan Kemendikbudristek bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, dan pemerintah daerah serta berbagai komunitas budaya. Tujuannya sebagai upaya diplomasi budaya dan menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia serta keinginan untuk melihat narasi sejarah peradaban rempah dari geladak kapal Indonesia sendiri.
Saat ini pemerintah sedang berupaya mengajukan jalur rempah sebagai Warisan Budaya Dunia yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) di 2024 mendatang. Jalur rempah ini bukan hanya kenangan terhadap masa lalu tetapi juga memiliki arti penting untuk mengaktualisasi jalur rempah sekarang ini.
Muhibah Budaya Jalur Rempah dimulai dari 1 Juni 2022 hingga 2 Juli 2022 dengan menggunakan kapal legendaris KRI Dewaruci milik TNI AL. Kegiatan ini menyusuri enam titik Jalur Rempah yakni Surabaya, Makassar, Baubau dan Buton, Ternate dan Tidore, Banda Neira, dan Kupang serta dijadwalkan kembali ke Surabaya.
Empat Kesultanan Maluku Kie Raha bertemu dalam gala dinner di atas geladak KRI Dewaruci yang bersandar di Pelabuhan Trikora, Tidore, Rabu,15 Juni 2022. Keempat kesultanan tersebut yakni Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Foto/Dok. SINDOnews
Sejarawan Adrian B Lapian, menyebutkan Mpu Prapanca dalam Negarakertagama pada 1365 menulis tentang Maloko yang dapat disamakan dengan Ternate. Namun, Maluku untuk selanjutnya diterima sebagai konfederasi Maluku Kie Raha yang merupakan empat gunung di Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan.
Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 diselenggarakan Kemendikbudristek bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, dan pemerintah daerah serta berbagai komunitas budaya. Tujuannya sebagai upaya diplomasi budaya dan menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia serta keinginan untuk melihat narasi sejarah peradaban rempah dari geladak kapal Indonesia sendiri.
Saat ini pemerintah sedang berupaya mengajukan jalur rempah sebagai Warisan Budaya Dunia yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) di 2024 mendatang. Jalur rempah ini bukan hanya kenangan terhadap masa lalu tetapi juga memiliki arti penting untuk mengaktualisasi jalur rempah sekarang ini.
Muhibah Budaya Jalur Rempah dimulai dari 1 Juni 2022 hingga 2 Juli 2022 dengan menggunakan kapal legendaris KRI Dewaruci milik TNI AL. Kegiatan ini menyusuri enam titik Jalur Rempah yakni Surabaya, Makassar, Baubau dan Buton, Ternate dan Tidore, Banda Neira, dan Kupang serta dijadwalkan kembali ke Surabaya.
Empat Kesultanan Maluku Kie Raha bertemu dalam gala dinner di atas geladak KRI Dewaruci yang bersandar di Pelabuhan Trikora, Tidore, Rabu,15 Juni 2022. Keempat kesultanan tersebut yakni Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Foto/Dok. SINDOnews
(poe)