Soal Isu Reshuffle, PKB: Ini Kewenangan Presiden

Senin, 13 Juni 2022 - 18:02 WIB
loading...
Soal Isu Reshuffle,...
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PKB, Jazilul Fawaid. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kabar reshuffle atau kocok ulang kabinet kembali berembus untuk sekian kalinya. Teranyar, isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju akan dilakukan pada, 15 Juni 2022.

Baca juga: Isu Reshuffle Kembali Berhembus, Begini Kata Istana

PKB pun sebagai salah satu partai koalisi pemerintah mengaku mendengar sayup-sayup info tersebut. Namun isu ini juga sudah sering kali muncul ke publik dan PKB menegaskan, reshuffle hak prerogatif presiden.

Baca juga: Reshuffle, Antara Performa Pemerintah dan Dilema Demokrasi



"Sayup-sayup terdengar (reshuffle). Dan ini sudah bolak balik isu ini muncul. Bagi PKB jelas ini kewenangan presiden," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PKB, Jazilul Fawaid, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/6/2022).

Soal apakah 15 Juni akan ada reshuffle, Jazilul mendengar hal itu dan 15 Juni masuk ke Rabu Pon, tetapi ia tidak tahu apakah jadwalnya 15 Juni. Yang jelas, Jokowi selalu melakukan reshuffle pada Rabu Pon, dan Rabu Pon yang berikutnya jatuh pada 40 hari lagi.

"Ya, enggak tahu (kalau reshuffle 15 Juni), tapi harinya Rabu Pon. Kalau menunggu Rabu Pon berikutnya nunggu 40 hari lagi. Jadi lazimnya itu biasanya ada kecuali salah itungan lagi," beber Jazilul.

Namun kata Jazilul, PKB berharap agar reshuffle ini tidak menambah beban pemerintahan di sisa masa jabatan Presiden Jokowi, karena reshuffle itu pasti berdampak buat menteri yang diganti atau menteri yang mengganti.

Kemudian, sambung Wakil Ketua MPR ini, krisis global yang tengah terjadi juga harus menjadi referensi Jokowi mengganti menterinya di bidang ekonomi agar bisa menjadi pengungkit perekonomian Indonesia.

"Dunia sudah mengumumkan krisis global apakah nanti kalau itu yang menjadi referensi, maka menteri menteri di bidang ekonomi kemudian yang menjadi pengungkit agar Indonesia bisa bertahan bahkan bangkit dari krisis yang ada," ungkapnya.

Adapun menteri-menteri PKB, Jazilul mengklaim bahwa menteri-menteri PKB aman dari reshuffle, dan masih berharap demikian. Yang jelas, krisis global ini perlu menjadi perhatian dan yang paling memahami urgensi dari reshuffle ini adalah Jokowi dan jika terjadi, Jokowi harus mencari orang yang bisa bertahan di situasi krisis.

"Tapi kalau reshuffle hanya jadi gunjingan artinya, sulit loh saat saat ini nyari orang untuk mengganti menteri yang betul-betul bisa tahan di situasi krisis atau minimal kreatif untuk membantu presiden. (Jangan) malah menterinya sibuk keluyuran pencitraan sebagian," tandasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Rekomendasi
Edgar Berlanga Jadikan...
Edgar Berlanga Jadikan Hamzah Sheeraz Korban KO Ronde 1 Ke-18
Pertamina Hulu Energi...
Pertamina Hulu Energi Sukses Terbitkan Global Bond Senilai USD1 Miliar
Hantu Ditendang Keluar...
Hantu Ditendang Keluar dari Ruang Sidang Parlemen Italia
Berita Terkini
Guru Besar FKUI Prihatin...
Guru Besar FKUI Prihatin soal Kebijakan Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran, Ini Respons Kemenkes
Jokowi Berpeluang Jadi...
Jokowi Berpeluang Jadi Caketum PSI, Djarot: Kan Sudah Dipecat PDIP, Jadi Silakan
Soroti RUU KUHAP, Akademisi...
Soroti RUU KUHAP, Akademisi Kritik Pembatasan Interaksi Jaksa dan Penyidik
Korupsi APD Covid-19,...
Korupsi APD Covid-19, Eks Pejabat Kementerian Kesehatan Dituntut 4 Tahun Penjara
Prabowo Bertemu Presiden...
Prabowo Bertemu Presiden Industri Pertahanan Turki, Bahas Penguatan Alutsista
Pesan Damai Menteri...
Pesan Damai Menteri Agama dari Hartford-USA: Menyatukan Dunia melalui Dialog Lintas Iman
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved