Beri Edukasi Kebencanaan, TNI AL Gelar Latihan Penanggulangan Bencana di Daerah Rawan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingya pembangunan sistem edukasi kebencanaan di daerah rawan bencana. Budaya sadar bencana harus dimulai sejak dini mulai dari individu, keluarga, komunitas, sekolah sampai lingkungan masyarakat.
"Indonesia tangguh bencana harus dilakukan semua pihak, karena penanggulangan bencana adalah urusan bersama," ujar Jokowi dalam arahannya pada Rakornas Penanggulangan Bencana 2022 beberapa waktu lalu.
Menindak anjuti arahan tersebut, Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut (Dispotmaral) melaksanakan Program Pelatihan Penanggulangan Bencana (Latgulben) 2022. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun kesadaran terhadap pentingnya memahami karakteristik ancaman sekaligus penanggulangan bencana alam di daerah rawan bencana yaitu Wilayah Lantamal I/Lanal Simeulue, Lantamal II/Lanal Nias.
Untuk wilayah Nias, pelatihan ini dikoordinir oleh Danlanal Nias Kolonel Laut (P) Antonius Hendro Prasetyo. Sedangkan, wilayah Simeulue dikoordinir Danlanal Simeulue Letkol Laut (P) Hendra Dwinanto. Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari ini di mulai sejak 17-19 Mei 2022 dengan melibatkan personel dari jajaran TNI, Polri, Pemda, BPBD, Basarnas, BMKG, dinas kesehatan, pelajar dan masyarakat Maritim.
Materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami; penanganan korban gempa bumi dan tsunami; sistem komando penanganan darurat bencana; mekanisme penanganan kelompok rentan, penyandang disabilitas dan pengungsi, manajemen kesiapsiagaan bencana; prosedur pelaksanan proses evakuasi mandiri dari ancaman risiko. Pada akhir pelatihan dilaksanakan simulasi kesiapsiagaan bencana dan evakuasi mandiri masyarakat pesisir terhadap gempa bumi dan tsunami. Rencananya, kegiatan yang sama juga akan dilaksanakan TNI AL di Lantamal XIV/Sorong pada awal Juli 2022.
Kepala Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut Kadsipotmaral) Laksamana Pertama TNI Suradi Agung Slamet, selaku penanggung jawab Latgulben TNI AL 2022 mengatakan, pelatihan ini merupakan program rutin yang dilaksanakan TNI AL melalui Dispotmaral yang dilaksanakan tiap tahun dan diutamakan di daerah-daerah yang rawan terhadap bencana.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran, peningkatan kemampuan diri sendiri, kesiapsiagaan, kewaspadaan, sikap tanggap segera menyiapkan alat peralatan, serta menyelamatkan diri dari risiko ancaman dan menghadapi terjadinya ancaman bencana alam gempa bumi dan tsunami di daerah pesisir sehingga mampu menekan angka korban jiwa dan memahami langkah–langkah pertama yang harus diambil saat terjadi bencana," ujarnya.
"Indonesia tangguh bencana harus dilakukan semua pihak, karena penanggulangan bencana adalah urusan bersama," ujar Jokowi dalam arahannya pada Rakornas Penanggulangan Bencana 2022 beberapa waktu lalu.
Menindak anjuti arahan tersebut, Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut (Dispotmaral) melaksanakan Program Pelatihan Penanggulangan Bencana (Latgulben) 2022. Pelatihan ini bertujuan untuk membangun kesadaran terhadap pentingnya memahami karakteristik ancaman sekaligus penanggulangan bencana alam di daerah rawan bencana yaitu Wilayah Lantamal I/Lanal Simeulue, Lantamal II/Lanal Nias.
Untuk wilayah Nias, pelatihan ini dikoordinir oleh Danlanal Nias Kolonel Laut (P) Antonius Hendro Prasetyo. Sedangkan, wilayah Simeulue dikoordinir Danlanal Simeulue Letkol Laut (P) Hendra Dwinanto. Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari ini di mulai sejak 17-19 Mei 2022 dengan melibatkan personel dari jajaran TNI, Polri, Pemda, BPBD, Basarnas, BMKG, dinas kesehatan, pelajar dan masyarakat Maritim.
Materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami; penanganan korban gempa bumi dan tsunami; sistem komando penanganan darurat bencana; mekanisme penanganan kelompok rentan, penyandang disabilitas dan pengungsi, manajemen kesiapsiagaan bencana; prosedur pelaksanan proses evakuasi mandiri dari ancaman risiko. Pada akhir pelatihan dilaksanakan simulasi kesiapsiagaan bencana dan evakuasi mandiri masyarakat pesisir terhadap gempa bumi dan tsunami. Rencananya, kegiatan yang sama juga akan dilaksanakan TNI AL di Lantamal XIV/Sorong pada awal Juli 2022.
Kepala Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut Kadsipotmaral) Laksamana Pertama TNI Suradi Agung Slamet, selaku penanggung jawab Latgulben TNI AL 2022 mengatakan, pelatihan ini merupakan program rutin yang dilaksanakan TNI AL melalui Dispotmaral yang dilaksanakan tiap tahun dan diutamakan di daerah-daerah yang rawan terhadap bencana.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran, peningkatan kemampuan diri sendiri, kesiapsiagaan, kewaspadaan, sikap tanggap segera menyiapkan alat peralatan, serta menyelamatkan diri dari risiko ancaman dan menghadapi terjadinya ancaman bencana alam gempa bumi dan tsunami di daerah pesisir sehingga mampu menekan angka korban jiwa dan memahami langkah–langkah pertama yang harus diambil saat terjadi bencana," ujarnya.
(cip)