Bentuk Karakter Bangsa, Kehadiran Tokoh Nasional di Milad ESQ Diapresiasi
loading...
A
A
A
"Tonggak pertama Indonesia Emas Berkarakter saat nilai-nilai Ber-AKHLAK dijadikan Core Values atau Panduan Moral bagi ASN serta seluruh BUMN. ESQ mendukung hal tersebut di atas dengan mencanangkan Alumni ESQ Berakhlak 7 Budi Utama," pungkasnya.
Sementara Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, saat sambutannya menyatakan, 7 Budi Utama ESQ hampir sama dengan 9 karakter yang dibutuhkan oleh setiap penyelenggara negara agar bebas dari korupsi.
Ia menjelaskan, KPK sejak tahun 2004 sampai 2022 sudah hampir menangkap 1.400 koruptor. Namun ia menegaskan bahwa untuk membebaskan bangsa ini dari budaya korupsi bukan hanya dengan cara penangkapan namun bisa dengan cara pencegahan seperti memperbaiki sistem dan pembangunan karakter.
"Kami bersyukur ESQ dari tahun 2000 sudah sadar dan merasakan bahwa pentingnya pembangunan karakter itu lebih penting dari sekedar membangun otak, dari sekedar membangun keterampilan," ujarnya.
Ia juga menegaskan, jangan sampai orang yang pintar tapi kurang karakternya dan spiritualnya. Lanjutnya mencontohkan, penguasa yang tidak berkarakter dan tidak berspiritual cenderung zalim, begitu pun pengusaha yang tidak berkarakter cenderung rakus.
"Intinya kami di lingkungan ESQ merasa menemukan tempat bahwa bangsa ini kedepan hanya akan mampu meraih Indonesia Emas yang sedang dicita-citakan kalau syaratnya berkarakter," tandas Nurul Gufron.
Lihat Juga: LPPM UBK Luncurkan Buku Bunga Rampai Bulan Bung Karno Refleksi Membangun Karakter Bangsa
Sementara Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, saat sambutannya menyatakan, 7 Budi Utama ESQ hampir sama dengan 9 karakter yang dibutuhkan oleh setiap penyelenggara negara agar bebas dari korupsi.
Ia menjelaskan, KPK sejak tahun 2004 sampai 2022 sudah hampir menangkap 1.400 koruptor. Namun ia menegaskan bahwa untuk membebaskan bangsa ini dari budaya korupsi bukan hanya dengan cara penangkapan namun bisa dengan cara pencegahan seperti memperbaiki sistem dan pembangunan karakter.
"Kami bersyukur ESQ dari tahun 2000 sudah sadar dan merasakan bahwa pentingnya pembangunan karakter itu lebih penting dari sekedar membangun otak, dari sekedar membangun keterampilan," ujarnya.
Ia juga menegaskan, jangan sampai orang yang pintar tapi kurang karakternya dan spiritualnya. Lanjutnya mencontohkan, penguasa yang tidak berkarakter dan tidak berspiritual cenderung zalim, begitu pun pengusaha yang tidak berkarakter cenderung rakus.
"Intinya kami di lingkungan ESQ merasa menemukan tempat bahwa bangsa ini kedepan hanya akan mampu meraih Indonesia Emas yang sedang dicita-citakan kalau syaratnya berkarakter," tandas Nurul Gufron.
Lihat Juga: LPPM UBK Luncurkan Buku Bunga Rampai Bulan Bung Karno Refleksi Membangun Karakter Bangsa
(maf)