Duo Legenda Milan Kagumi Permainan Musik Tradisional Angklung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Legenda klub AC Milan 90-an, Daniele Massaro dan Franco Baresi terlihat kagum dengan permainan angklung dari tim Rumah Angklung dan Milanisti Indonesia saat berkunjung ke tempat latihan, Casa Milan.
Tak tanggung-tanggung, manajemen AC Milan juga telah menyiapkan 2 buah jersey bernamakan Baresi dan Massaro dan ditandatangani langsung di tempat untuk diberikan kepada tim Rumah Angklung.
Sempat dibuat tercengang, keduanya tak kuasa menahan rasa kagumnya. Mereka lantas, menandatangani satu angklung. "Kami merasakan energi yang luar biasa melalui musik kalian. Terima kasih untuk semangatnya terhadap AC Milan," kata Baresi kata pemain yang kini nomernya telah dipensiunkan.
Selain kehadiran dua legenda AC Milan, dalam pertunjukan Rumah Angklung pada 12 Mei 2022 itu, hadir pula perwakilan dari KBRI Roma, dan perwakilan dari Perstuan Pelajar Indonesia (PPI) di Milan untuk memberikan dukungannya kepada tim Rumah Angklung.
Sebelumnya diketahui rumah Angklung Indonesia dan Milanisti Indonesia hadir di AC Milan karena mendapatkan undangan dari pihak AC Milan untuk tampil secara langsung di Casa Milan padatanggal 12 Mei 2022 dengan membawakan lagu original mereka.
Undangan itu didapat setelah Rumah Angklung berkolaborasi menciptakan sebuah karya lagu yang berjudul "Milano Siamo Noi" sebagai persembahan untuk AC Milan yang akhirnya kembali berlaga di Liga Champion setelah sebelumnya absen selama 7 tahun.
Dengan berjalannya misi ini, Rumah Angklung tidak hanya membawa misi sebagai fans sepak bola saja, tetapi juga mengenalkan budaya Indonesia, melalui musik mereka yang menggunakan Angklung. Selain itu, mereka juga mengenakan Lurik dengan motif dan warna AC Milan yang diberi sentuhan pattern angklung khas Rumah Angklung.
"Semua ini kami lakukan karena kami ingin mengenalkan Indonesia dari berbagai hal. Musik yang kami suguhkan, pakaian yang kami kenakan, semuanya kami pikirkan," kata Arny Dulishaputri, dari Rumah Angklung.
Dengan demikian, Arny, pihaknya tetap menonjolkankhasnya budaya Indonesia. Karena itu dirinya bekerjasama dengan salah satu UMKM dialy wear Indonesia, Apikmen.
Sementara itu, Direktur Marketing dan CRM AC Milan, Peter Morgan mengagumi permainan angklung dan baju yang dikenakan oleh para pemain angklung ini. "Permainan kalian sangat bagus," tambahnya.
Bersamaan, Presiden Milanisti Indonesia, Arrival menyambut baik peran milanisti dan rumah angklung di Casa Milan. Karena hal ini dapat membangun komunikasi yang lebih intens dengan pihakmanajemen AC Milan.
"Peluang ini bisa kita maksimalkandengan kerjasama – kerjasama lainnya ke depan antara Indonesia dan AC Milan," tutupnya.
Tak tanggung-tanggung, manajemen AC Milan juga telah menyiapkan 2 buah jersey bernamakan Baresi dan Massaro dan ditandatangani langsung di tempat untuk diberikan kepada tim Rumah Angklung.
Sempat dibuat tercengang, keduanya tak kuasa menahan rasa kagumnya. Mereka lantas, menandatangani satu angklung. "Kami merasakan energi yang luar biasa melalui musik kalian. Terima kasih untuk semangatnya terhadap AC Milan," kata Baresi kata pemain yang kini nomernya telah dipensiunkan.
Selain kehadiran dua legenda AC Milan, dalam pertunjukan Rumah Angklung pada 12 Mei 2022 itu, hadir pula perwakilan dari KBRI Roma, dan perwakilan dari Perstuan Pelajar Indonesia (PPI) di Milan untuk memberikan dukungannya kepada tim Rumah Angklung.
Sebelumnya diketahui rumah Angklung Indonesia dan Milanisti Indonesia hadir di AC Milan karena mendapatkan undangan dari pihak AC Milan untuk tampil secara langsung di Casa Milan padatanggal 12 Mei 2022 dengan membawakan lagu original mereka.
Undangan itu didapat setelah Rumah Angklung berkolaborasi menciptakan sebuah karya lagu yang berjudul "Milano Siamo Noi" sebagai persembahan untuk AC Milan yang akhirnya kembali berlaga di Liga Champion setelah sebelumnya absen selama 7 tahun.
Dengan berjalannya misi ini, Rumah Angklung tidak hanya membawa misi sebagai fans sepak bola saja, tetapi juga mengenalkan budaya Indonesia, melalui musik mereka yang menggunakan Angklung. Selain itu, mereka juga mengenakan Lurik dengan motif dan warna AC Milan yang diberi sentuhan pattern angklung khas Rumah Angklung.
"Semua ini kami lakukan karena kami ingin mengenalkan Indonesia dari berbagai hal. Musik yang kami suguhkan, pakaian yang kami kenakan, semuanya kami pikirkan," kata Arny Dulishaputri, dari Rumah Angklung.
Dengan demikian, Arny, pihaknya tetap menonjolkankhasnya budaya Indonesia. Karena itu dirinya bekerjasama dengan salah satu UMKM dialy wear Indonesia, Apikmen.
Sementara itu, Direktur Marketing dan CRM AC Milan, Peter Morgan mengagumi permainan angklung dan baju yang dikenakan oleh para pemain angklung ini. "Permainan kalian sangat bagus," tambahnya.
Bersamaan, Presiden Milanisti Indonesia, Arrival menyambut baik peran milanisti dan rumah angklung di Casa Milan. Karena hal ini dapat membangun komunikasi yang lebih intens dengan pihakmanajemen AC Milan.
"Peluang ini bisa kita maksimalkandengan kerjasama – kerjasama lainnya ke depan antara Indonesia dan AC Milan," tutupnya.
(cip)