Hebat! Perwira Cantik TNI AU Ini Jadi Wanita Pertama Lulus NAVSCOLEOD Amerika Serikat
loading...
A
A
A
JAKARTA - TNI Angkatan Udara (AU) kembali melahirkan seorang perwira berprestasi di tingkat internasional. Dia adalah Letda Tek Elsa Putri Hardiyanti, seorang Explosive Ordnance Disposal (EOD) Warrior sebutan bagi para EOD Techician.
Alumni Angkatan Udara (AAU) 2019 ini berhasil menyelesaikan pendidikan EOD di NAVSCOLEOD, Amerika Serikat. ”Saat ini, Letda TEk Elsa menjadi orang kedua yang masih aktif berdinas di TNI sekaligus menjadi wanita pertama yang berhasil lulus menempuh pendidikan di NAVSCOLEOD,” bunyi keterangan tertulis tni-au.mil.id dikutip SINDOnews Jumat (13/5/2022).
Pendidikan di NAVSCOLEOD merupakan salah satu pendidikan terberat. Bahkan bagi US Military karena dituntut memiliki ketahanan fisik yang prima dan kemampuan bekerja dalam pressure yang sangat tinggi. Sekolah ini mendidik dan melatih siswanya cara pengamanan terhadap seluruh ground dan air munition yang berasal dari seluruh dunia baik dalam kondisi normal maupun kondisi emergensi.
”Selain itu, diajarkan pula penanganan Improvised Explosive Device dan juga Weapon of Mass Destruction (WMD) yang digunakan pada senjata biologis dan kimia.”
Di samping itu, mengingat background Indonesia sebagai spot perang pada zaman dahulu sehingga banyak ditemukan unexploded ordnance (UXO)yang membutuhkan penanganan khusus agar tidak menimbulkan kerugian jiwa maupun material. ”Letda Tek Elsa Putri Hardiyanti berdinas sebagai Ps Kaunitdemolisi Bengdemorek Siins Sathar 64 Depohar 60 Madiun,” ujarnya.
Alumni Angkatan Udara (AAU) 2019 ini berhasil menyelesaikan pendidikan EOD di NAVSCOLEOD, Amerika Serikat. ”Saat ini, Letda TEk Elsa menjadi orang kedua yang masih aktif berdinas di TNI sekaligus menjadi wanita pertama yang berhasil lulus menempuh pendidikan di NAVSCOLEOD,” bunyi keterangan tertulis tni-au.mil.id dikutip SINDOnews Jumat (13/5/2022).
Pendidikan di NAVSCOLEOD merupakan salah satu pendidikan terberat. Bahkan bagi US Military karena dituntut memiliki ketahanan fisik yang prima dan kemampuan bekerja dalam pressure yang sangat tinggi. Sekolah ini mendidik dan melatih siswanya cara pengamanan terhadap seluruh ground dan air munition yang berasal dari seluruh dunia baik dalam kondisi normal maupun kondisi emergensi.
”Selain itu, diajarkan pula penanganan Improvised Explosive Device dan juga Weapon of Mass Destruction (WMD) yang digunakan pada senjata biologis dan kimia.”
Di samping itu, mengingat background Indonesia sebagai spot perang pada zaman dahulu sehingga banyak ditemukan unexploded ordnance (UXO)yang membutuhkan penanganan khusus agar tidak menimbulkan kerugian jiwa maupun material. ”Letda Tek Elsa Putri Hardiyanti berdinas sebagai Ps Kaunitdemolisi Bengdemorek Siins Sathar 64 Depohar 60 Madiun,” ujarnya.
(cip)