Pengamat: Mudik dan Pulang Kampung Sama-sama Pergerakan Manusia

JAKARTA - Fenomena perbedaan istilah mudik dan pulang kampung yang dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih terus menjadi perbincangan publik. Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Arif Nurul Imam pun ikut menanggapi tentang itu.

"Istilah mudik dan pulang kampung ramai menjadi perbincangan publik lantaran kedua kata tersebut dalam pandangan Presiden memiliki makna yang berbeda," ujar Arif kepada SINDOnews, Sabtu (25/4/2020).

Padahal, menurut dia, dalam konteks pencegahan Covid-19 sesungguhnya yang penting menjadi perhatian adalah pembatasan pergerakan manusia. "Mudik dan pulang kampung adalah sama-sama ada pergerakan manusia. Ini sesungguhnya yang harus dilihat bagaimana meminimalisir pergerakan manusia," pungkasnya.

Sekadar diketahui, media sosial (medsos) diramaikan dengan polemik soal perbedaan istilah mudik dan pulang kampung. Polemik berawal dari pernyataan Presiden Joko Widodo saat menjawab pertanyaan Najwa Shihab dalam program televisi yang membahas tentang larangan mudik untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Dalam wawancara dengan host program Mata Najwa itu, Jokowi menjelaskan beda mudik dengan pulang kampung. warga yang kembali ke kampung halaman sebelum pemberlakuan larangan mudik adalah pulang kampung, bukan mudik.

Menurut Jokowi, pulang kampung adalah mereka yang pulang ke kampung halamannya karena sudah tidak ada lagi pekerjaan. sementara anak istrinya berada di kampung. (Baca: 5 Kebaikan Tetap di Rumah Selama Ramadhan saat Pendemi Covid-19).
Penjelasan Jokowi mendadak viral di medsos. Ada yang mengaku bingung dengan pernyataan mantan Wali Kota Solo itu yang membedakan mudik dan pulang kampung.