Idul Fitri Titik Nol Menuju Transformasi Struktural
loading...
A
A
A
Terlebih, kini terdapat hal yang tak terduga terjadi yang dapat mengguncang stabilitas ekonomi nasional, di antaranya seperti konflik Rusia-Ukraina, tinggginya inflasi global, dan juga biaya produksi mengalami kenaikan signifikan karena adanya lonjakan harga komoditas. Oleh sebab itu, pemerintah perlu segera mengupayakan peningkatan belanja mengingat kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi saat ini masih sangat dibutuhkan.
Tak dapat dihindari fakta bahwa upaya peningkatan belanja pemerintah membutuhkan dukungan penerimaan negara yang memadai. Salah satu komponen penerimaan negara berasal dari ekspor komoditas. Selama pandemi, neraca perdagangan Indonesia selalu mengalami surplus.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2021 kembali mengalami surplus senilai USD35,34 miliar. Surplus tersebut terjadi karena nilai ekspor tercatat USD231,54 miliar dan impor USD196,2 miliar. Bahkan, capaian surplus tersebut menjadi yang terbesar dalam lima tahun terakhir.
Selain itu, surplus pada Desember 2021 tersebut menjadi surplus yang terjadi secara beruntun dalam 20 bulan terakhir. Begitu juga dengan penerimaan negara bea keluar dan PNBP seperti non migas, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Diversifikasi Komoditas Pertumbuhan Ekonomi
Melihat dinamika ekspor impor Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terlihat betapa penting kita melakukan transformasi struktural, terutama pada sektor industri pengolahan. Kita tidak bisa lagi berharap besar pada ekspor komoditi. Pemerintah perlu mencari alternatif penerimaan melalui diversifikasi komoditas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tak dapat dihindari fakta bahwa upaya peningkatan belanja pemerintah membutuhkan dukungan penerimaan negara yang memadai. Salah satu komponen penerimaan negara berasal dari ekspor komoditas. Selama pandemi, neraca perdagangan Indonesia selalu mengalami surplus.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2021 kembali mengalami surplus senilai USD35,34 miliar. Surplus tersebut terjadi karena nilai ekspor tercatat USD231,54 miliar dan impor USD196,2 miliar. Bahkan, capaian surplus tersebut menjadi yang terbesar dalam lima tahun terakhir.
Selain itu, surplus pada Desember 2021 tersebut menjadi surplus yang terjadi secara beruntun dalam 20 bulan terakhir. Begitu juga dengan penerimaan negara bea keluar dan PNBP seperti non migas, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Diversifikasi Komoditas Pertumbuhan Ekonomi
Melihat dinamika ekspor impor Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terlihat betapa penting kita melakukan transformasi struktural, terutama pada sektor industri pengolahan. Kita tidak bisa lagi berharap besar pada ekspor komoditi. Pemerintah perlu mencari alternatif penerimaan melalui diversifikasi komoditas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.