BMKG: Sejumlah Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan Disebabkan Bibit Siklon Tropis 90W
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) melaporkan sejumlah wilayah di Indonesia masih berpotensi diguyur hujan, Kamis (5/5/2022).
“Beberapa wilayah Indonesia masih berpotensi diguyur hujan terutama di wilayah Sumatera bagian utara, Sumatera bagian barat, Kalimantan bagian utara dan selatan, di Jawa Barat bagian selatan, di Sulawesi bagian tengah, di Maluku, Papua Barat, dan juga Papua,” ungkap BMKG dikutip dari keterangan resminya.
BMKG mengatakan potensi hujan di sejumlah wilayah ini akibat adanya pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 90W yang saat ini tumbuh di Sulawesi bagian Utara. Selain itu, juga disebabkan adanya sirkulasi siklonik di sejumlah perairan Indonesia.
“Hal ini disebabkan karena adanya Bibit Siklon Tropis 90W yang tumbuh di Sulawesi bagian utara, kemudian juga ada sirkulasi siklonik di perairan utara Aceh, di Laut Banda, dan juga di Papua Barat bagian utara,” kata BMKG.
Sehingga menyebabkan pertumbuhan awan-awan hujan di sejumlah wilayah. “Hal tersebut menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan angin dan juga daerah perlambatan kecepatan angin yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di daerah tersebut,” jelas BMKG.
“Beberapa wilayah Indonesia masih berpotensi diguyur hujan terutama di wilayah Sumatera bagian utara, Sumatera bagian barat, Kalimantan bagian utara dan selatan, di Jawa Barat bagian selatan, di Sulawesi bagian tengah, di Maluku, Papua Barat, dan juga Papua,” ungkap BMKG dikutip dari keterangan resminya.
Baca Juga
BMKG mengatakan potensi hujan di sejumlah wilayah ini akibat adanya pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 90W yang saat ini tumbuh di Sulawesi bagian Utara. Selain itu, juga disebabkan adanya sirkulasi siklonik di sejumlah perairan Indonesia.
“Hal ini disebabkan karena adanya Bibit Siklon Tropis 90W yang tumbuh di Sulawesi bagian utara, kemudian juga ada sirkulasi siklonik di perairan utara Aceh, di Laut Banda, dan juga di Papua Barat bagian utara,” kata BMKG.
Sehingga menyebabkan pertumbuhan awan-awan hujan di sejumlah wilayah. “Hal tersebut menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan angin dan juga daerah perlambatan kecepatan angin yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di daerah tersebut,” jelas BMKG.
(cip)