Wake Up Call KSP Moeldoko soal Waspada NII Mendapat Dukungan
loading...

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengimbau masyarakat agar berhati-hati mengenai gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang baru-baru ini diungkap Densus 88. Foto/Tangkapan Layar
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengimbau masyarakat agar berhati-hati mengenai gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang baru-baru ini diungkap Densus 88. Moeldoko mengungkapkan tentang perubahan gerakan yang dilakukan NII dewasa ini.
Baca juga: NII Ingin Gulingkan Jokowi, Demokrat Singgung Ketidakadilan
Dahulu, strategi mereka menguasai wilayah sehingga mudah dilumpuhkan. Sekarang gerakannya berbeda. "Karena dia strateginya penguasaan wilayah maka mudah dilumpuhkan, daerahnya mudah direbut, pengikutnya mudah diberesin," kata Moeldoko dalam keterangannya, Minggu (24/4/2022).
Baca juga: Kelompok NII Ingin Gulingkan Pemerintahan Jokowi seperti Reformasi 1998
"Itu sebuah pengalaman bagi mereka, maka sekarang gerakan yang dia kembangkan adalah perebutan heart and mind," sambung Moeldoko.
Selain itu, strategi mereka lebih terstruktur karena menyusup ke dalam organ aparatur sipil negara (ASN), aparat keamanan, mahasiswa, berbagai institusi, juga menjelma sebagai pengusaha.
"Jangan salah, itu sudah berada di tengah-tengah kita. Siapa yang menjadi unsur-unsur yang terpengaruh? Melalui ASN, melalui aparat keamanan, melalui mahasiswa, melalui berbagai institusi, dan termasuk pengusaha," ucap Moeldoko.
Wake up call Moeldoko terkait NII mendapat dukungan dari Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI). Koordinator nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi mendukung peringatan dini dari KSP tersebut.
Irfaan menilai, sebagai pejabat publik yang punya otoritas, sudah seharusnya pemerintah menyediakan 'payung' kepada masyarakat sebelum hujan turun.
Baca juga: NII Ingin Gulingkan Jokowi, Demokrat Singgung Ketidakadilan
Dahulu, strategi mereka menguasai wilayah sehingga mudah dilumpuhkan. Sekarang gerakannya berbeda. "Karena dia strateginya penguasaan wilayah maka mudah dilumpuhkan, daerahnya mudah direbut, pengikutnya mudah diberesin," kata Moeldoko dalam keterangannya, Minggu (24/4/2022).
Baca juga: Kelompok NII Ingin Gulingkan Pemerintahan Jokowi seperti Reformasi 1998
"Itu sebuah pengalaman bagi mereka, maka sekarang gerakan yang dia kembangkan adalah perebutan heart and mind," sambung Moeldoko.
Selain itu, strategi mereka lebih terstruktur karena menyusup ke dalam organ aparatur sipil negara (ASN), aparat keamanan, mahasiswa, berbagai institusi, juga menjelma sebagai pengusaha.
"Jangan salah, itu sudah berada di tengah-tengah kita. Siapa yang menjadi unsur-unsur yang terpengaruh? Melalui ASN, melalui aparat keamanan, melalui mahasiswa, melalui berbagai institusi, dan termasuk pengusaha," ucap Moeldoko.
Wake up call Moeldoko terkait NII mendapat dukungan dari Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI). Koordinator nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi mendukung peringatan dini dari KSP tersebut.
Irfaan menilai, sebagai pejabat publik yang punya otoritas, sudah seharusnya pemerintah menyediakan 'payung' kepada masyarakat sebelum hujan turun.
Lihat Juga :