Mahfud MD Minta Pengusung Proposal Khilafah Bikin Parpol
loading...
A
A
A
"Semua setuju bahwa sistem bernegara itu hasil ijtihad yang selalu berbeda. Mengapa? Karena memang tidak ada. Coba tunjukkan kepada publik secara runut dan logis berdasar secara fikih, kapan dan dimana pernah ada sistem khilafah Islam yang baku? Carilah sejak zaman Abu Bakar sampai sekarang," ungkapnya.
Dia menilai, kelompok-kelompok itu bila dijelaskan maka hanya akan manggut-manggut saja. Oleh karena itu, menyarankan mereka untuk mendatangi saja ormas Islam dan menunjukkan sistem bernegara mana yang baku menurut ajaran Islam.
"Orang-orang ini pun kalau diajak diskusi paling nanti hanya seperti yang lain dan bilang, 'oh begitu toh maksudnya'. Saya sarankan begini saja, datanglah ke Muhammadiyah, NU, MUI, dan ormas Islam dan tunjukkan mana sistem bernegara yang baku menurut Islam. Ingat, kita bicara sistem, bukan nilai. Kalau soal nilai, anak Tsanawiyah juga tahu semua," katanya.
Mahfud pun meminta agar usulan pembahasan penerapan sistem khilafah disampaikan lewat parlemen dan partai politik. Sebab, sambung dia, mungkin saja ada parpol Islam yang tertarik dengan proposal khilafah yang ditawarkan.
"Kedua, kalau soal aspirasinya ya salurkan ke parpol, DPR/MPR karena kalau mengusulkan perubahan sistem tempatnya ya di institusi-institusi tersebut. Mungkin saja ada parpol Islam yang tertarik. Kan aktivis parpol Islam banyak tahu fikih dan usul fikih," jelasnya.
Tak hanya itu, eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga mengusulkan agar pihak tersebut membentuk parpol sendiri saja. Lalu, mereka mengikuti pemilihan umum (Pemilu) agar bisa mengusulkan khilafah.
"Kalau tak ada parpol yang tertarik ya ikut pemilu sendiri saja. Buat parpol, lalu ikut pemilu. Saya tak ada waktu melayani dialog yang hanya sensasi karena dialog terbuka terus dilakukan. Saya kan sudah selalu terbuka dimana-mana," ujarnya.
Dia menilai, kelompok-kelompok itu bila dijelaskan maka hanya akan manggut-manggut saja. Oleh karena itu, menyarankan mereka untuk mendatangi saja ormas Islam dan menunjukkan sistem bernegara mana yang baku menurut ajaran Islam.
"Orang-orang ini pun kalau diajak diskusi paling nanti hanya seperti yang lain dan bilang, 'oh begitu toh maksudnya'. Saya sarankan begini saja, datanglah ke Muhammadiyah, NU, MUI, dan ormas Islam dan tunjukkan mana sistem bernegara yang baku menurut Islam. Ingat, kita bicara sistem, bukan nilai. Kalau soal nilai, anak Tsanawiyah juga tahu semua," katanya.
Baca Juga
Mahfud pun meminta agar usulan pembahasan penerapan sistem khilafah disampaikan lewat parlemen dan partai politik. Sebab, sambung dia, mungkin saja ada parpol Islam yang tertarik dengan proposal khilafah yang ditawarkan.
"Kedua, kalau soal aspirasinya ya salurkan ke parpol, DPR/MPR karena kalau mengusulkan perubahan sistem tempatnya ya di institusi-institusi tersebut. Mungkin saja ada parpol Islam yang tertarik. Kan aktivis parpol Islam banyak tahu fikih dan usul fikih," jelasnya.
Tak hanya itu, eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga mengusulkan agar pihak tersebut membentuk parpol sendiri saja. Lalu, mereka mengikuti pemilihan umum (Pemilu) agar bisa mengusulkan khilafah.
"Kalau tak ada parpol yang tertarik ya ikut pemilu sendiri saja. Buat parpol, lalu ikut pemilu. Saya tak ada waktu melayani dialog yang hanya sensasi karena dialog terbuka terus dilakukan. Saya kan sudah selalu terbuka dimana-mana," ujarnya.
(muh)