Gugus Tugas Imbau Masyarakat Tak Takut Jalani Rapid Test

Jum'at, 19 Juni 2020 - 14:15 WIB
loading...
Gugus Tugas Imbau Masyarakat...
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus melakukan tes masif massal melalui rapid test untuk menemukan kasus corona ( Covid-19) di tengah masyarakat. Namun, ada sejumlah masyarakat justru takut untuk melakukan rapid test. Bahkan, di beberapa daerah terjadi penolakan pelaksanaan rapid test massal ini.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan rapid test ini tidak perlu ditakuti. Tes ini hanya proses skrining untuk menemukan kasus positif Covid-19. Penemuan kasus positif atau negatif alurnya sudah jelas. Kalau ditemukan reaktif maka akan langsung dilanjutkan pada swab test melalui metode polymerase chain reaction (PCR). Jika PCR negatif, bisa berkegiatan seperti biasa

"Kalau sudah negatif, ya sudah berarti bisa beraktivitas. Aktivitas yang memang diperbolehkan dan harus selalu menjalankan protokol kesehatan," jelas Wiku dalam diskusi 'Manfaat Rapid Test Pada Kondisi Saat Ini' di Media Center Gugus Tugas Graha BNPB, Jakarta, Jumat (19/6/2020).

Wiku pun kembali menegaskan bahwa rapid test hanyalah proses skrining untuk memastikan memiliki kontak erat dengan riwayat positif Covid-19. "Jadi rapid test itu kan tujuannya sebenarnya skrining atau sebenarnya menapis. Jadi memastikan bahwa orang yang memiliki kontak erat, riwayat kontak erat dengan penderita. Itulah yang seharusnya dites, apakah yang bersangkutan itu terinfeksi atau tidak maka menggunakan rapid test." (Baca juga: Dokter Reisa Berbagi Video Protokol Kesehatan, Teriakan 'Awww' Jadi Perhatian ).

Jika ditemukan kontak erat dan hasil rapid test negatif, tes seharusnya diulangi lagi 7 sampai 10 hari kemudian. "Jadi yang dilakukan dalam rangka menapis. Jadi, tidak semua orang harus dites," jelas Wiku.

Wiku mengatakan, jika dalam rapid test tersebut ditemukan kasus positif maka akan dilanjutkan lagi dengan tes PCR untuk memastikan terinfeksi Covid-19 atau tidak. Sehingga, bisa segera dilakukan isolasi atau rawatan. Wiku pun meminta selama menunggu hasil tes PCR, harus melakukan isolasi untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
"Selama menunggu hasil tes PCR, mereka harus isolasi. Isolasinya kan bisa isolasi mandiri dulu di rumah, tidak pergi ke mana-mana. Atau mungkin kalau ada fasilitas publik yang digunakan untuk isolasi, isolasinya di situ."
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Waspadai Lagi Covid-19,...
Waspadai Lagi Covid-19, Kemenkes Imbau Tetap Prokes dan Hidup Sehat
Saran Epidemiolog Cegah...
Saran Epidemiolog Cegah Lonjakan Covid-19 saat Libur Nataru
Kasus Covid-19 Naik,...
Kasus Covid-19 Naik, Menko Muhadjir Effendy Minta Masyarakat Jangan Panik
Bupati Bengkulu Selatan...
Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Dana Covid-19
Presiden Jokowi: Kalau...
Presiden Jokowi: Kalau Sudah Masuk Endemi, Kena Covid-19 Bayar
Presiden Jokowi Segera...
Presiden Jokowi Segera Cabut Status Pandemi Covid-19
Satu Lagi Varian Baru...
Satu Lagi Varian Baru Virus Corona Bikin Was-was Ahli Kesehatan
Mengenal HMPV yang Buat...
Mengenal HMPV yang Buat RS di China Kebanjiran Pasien, Gejalanya Mirip Covid-19
Pandemi Covid-19 Dorong...
Pandemi Covid-19 Dorong Negara Asia Berinovasi dalam Teknologi Medis
Rekomendasi
Perangi Preman! 504...
Perangi Preman! 504 Pelaku Premanisme di Jabar Ditangkap dalam 10 Hari
India dan Pakistan Saling...
India dan Pakistan Saling Klaim Menang Perang
Israel Peringatkan Warga...
Israel Peringatkan Warga Yaman Tinggalkan 3 Pelabuhan yang Dikuasai Houthi, Bakal Diserang Besar-besaran
Berita Terkini
TNI Jaga Semua Kejaksaan,...
TNI Jaga Semua Kejaksaan, Hendardi: Bertentangan dengan Konstitusi
Yogyakarta Jadi Tuan...
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Yudhoyono Institute Lecture Series 2025
AHY Soroti Tantangan...
AHY Soroti Tantangan dan Peluang Keberlanjutan di Indonesia
3 Pati TNI Resmi Naik...
3 Pati TNI Resmi Naik Pangkat Jadi Bintang 3 di Awal Mei 2025, Ini Daftar Nama dan Profil Singkatnya
Waisak 2025, Menag:...
Waisak 2025, Menag: Momen Menanamkan Kebajikan dan Kebijaksanaan
Inovasi Daerah: Menjawab...
Inovasi Daerah: Menjawab Keterbatasan Fiskal dan Disrupsi Global
Infografis
3 Penyebab Para Jenderal...
3 Penyebab Para Jenderal Israel Sudah Tak Ingin Serang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved