Kecam Pembakaran Al-Qur'an, Helmy Faishal: Mencederai Keyakinan Umat Beragama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini mengutuk dan mengecam keras aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia yang dilakukan oleh seorang politisi Rasmus Paludan. Menurut Helmy Faishal, pembakaran Al-Qur'an itu merupakan dan tindakan yang mencederai kayakinan dan ajaran umat beragama.
“Tindakan pembatalan Al-Qur'an yang dilakukan atas nama penyampaian pendapat tidak dibenarkan karena mencederai keyakinan dan kepercayaan umat beragama, dalam hal ini umat Islam,” kata Helmy Faishal dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/4/2022).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun mengimbau seluruh WNI yang berada di Swedia untuk tetap bersikap proporsional serta tidak terprovokasi, sehingga melakukan hal-hal di luar koridor hukum yang berlaku. Dia mengajak WNI untuk menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi secara elegan.
“Kita lancarkan protes keras dengan berpegang pada peraturan dan mekanisme yang berlaku,” ungkapnya.
Selain itu, dia mengajak terus menghidupkan spirit dalam mewujudkan perdamaian dunia. “Dengan cara saling menghargai adanya perbedaan agama dan keyakinan, mengokohkan persaudaraan kemanusiaan,” pungkasnya.
Lihat Juga: Bagak Marnatal Kembali Menggebrak Pematang Siantar, Bane: Bisa Gerakkan Ekonomi Masyarakat
“Tindakan pembatalan Al-Qur'an yang dilakukan atas nama penyampaian pendapat tidak dibenarkan karena mencederai keyakinan dan kepercayaan umat beragama, dalam hal ini umat Islam,” kata Helmy Faishal dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/4/2022).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun mengimbau seluruh WNI yang berada di Swedia untuk tetap bersikap proporsional serta tidak terprovokasi, sehingga melakukan hal-hal di luar koridor hukum yang berlaku. Dia mengajak WNI untuk menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi secara elegan.
“Kita lancarkan protes keras dengan berpegang pada peraturan dan mekanisme yang berlaku,” ungkapnya.
Selain itu, dia mengajak terus menghidupkan spirit dalam mewujudkan perdamaian dunia. “Dengan cara saling menghargai adanya perbedaan agama dan keyakinan, mengokohkan persaudaraan kemanusiaan,” pungkasnya.
Lihat Juga: Bagak Marnatal Kembali Menggebrak Pematang Siantar, Bane: Bisa Gerakkan Ekonomi Masyarakat
(rca)