BJ Habibie Bapak Teknologi, Perintis Industri Pesawat Terbang Pertama di Indonesia

Rabu, 20 April 2022 - 03:05 WIB
loading...
BJ Habibie Bapak Teknologi,...
Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie mendapat julukan Bapak Teknologi karena kontribusinya dalam dunia penerbangan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bangsa Indonesia telah berusia 76 Tahun. Di usianya tersebut, Indonesia telah dipimpin oleh tujuh putra putri terbaik bangsa. Mereka adalah, Presiden Soekarno, Soeharto, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selama memimpin negara ini, para pemimpin bangsa tersebut mewariskan berbagai pencapaian demi mewujudkan Indonesia maju dan sejahtera. Karena jasa-jasanya tersebut mereka mendapatkan julukan dari masyarakat. Salah satunya Presiden ke-3 BJ Habibie. Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti melalui laman resmi @kemensetneg.ri menuliskan, BJ Habibie mendapat julukan sebagai Bapak Teknologi.


Lahir di Pare-Pare Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936, Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang di masa kecilnya biasa disapa Rudy ini dikenal memiliki kecerdasan luar biasa di bidang teknologi dan industri pesawat terbang.



Saat berusia 14 tahun, Habibie harus kehilangan sang ayah tercintanya. Setelah ayahnya meninggal dunia, Habibie memutuskan untuk ke Bandung menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Prestasi Habibie sangat menonjol terutama dalam pelajaran eksakta.

Setelah SMA, Habibie melanjutkan pendidikannya di Fakultas Teknik Universitas Indonesia di Bandung yang saat ini bernama Institut Teknologi Bandung (ITB). Karena prestasinya yang cemerlang, Habibie mendapat beasiswa di Rhenish Wesfalische Technische Hochschule, Jerman.



Habibie pun berhasil meraih gelar insinyur pada 1960. Lima tahun kemudian, Habibie berhasil menyabet gelar doktor konstruksi pesawat terbang dengan predikat summa cumlaude dari perguruan tinggi tersebut.

Selanjutnya, Habibie bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, perusahaan penerbangan di Hamburg, Jerman. Karena kejeniusannya, Habibie dijuluki sebagai Mr Crack. Julukan ini diberikan lantaran Habibie memiliki kontribusi yang sangat besar bagi teknologi pesawat terbang. Habibie menjadi ilmuwan yang sangat dihormati di negara tersebut.

Dalam buku biografi berjudul “The True Life of B.J. Habibie” disebutkan bahwa Presiden ke 2 RI Soeharto sangat mengagumi pemikiran-pemikiran Habibie yang high-tech. Soeharto kemudian meminta Habibie untuk pulang ke Indonesia.

Pada 1973, Habibie akhirnya pulang ke Indonesia. Selanjutnya, pada 26 April 1976, Habibie mendirikan industri pesawat terbang Nurtanio dan menjadi industri pesawat terbang pertama di Asia Tenggara. Pada 11 Oktober 1985 industri pesawat terbang Nurtanio berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), sebelum akhirnya direstrukturisasi menjadi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) pada Agustus 2000.

Produksi Pesawat N250 Gatotkaca.

Presiden Soeharto kemudian mengangkat Habibie sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) pada 1978 hingga 1998. Selama 20 tahun menjabat sebagai Menristek, Habibie mencanangkan pembuatan Pesawat N250 Gatotkaca.

N250 Gatotkaca merupakan pesawat buatan Indonesia pertama yang digagas oleh BJ Habibie. Pesawat tersebut berhasil diterbangkan pada 1995. Keberhasilan Indonesia memproduksi sendiri pesawat terbang membuat geger dunia internasional.



Tidak hanya membangun industri dirgantara, Habibie juga membangun industri strategis lainnya seperti, PT Pindad dan PT PAL. Industri strategis tersebut membuahkan hasil bagi terwujudnya kemandirian di bidang teknologi baik untuk keperluan sipil dan militer. Terbukti saat itu, Indonesia mampu menyediakan jasa maintenance mesin-mesin pesawat, memproduksi sendiri panser, amunisi, tank dan panser. Termasuk senapan kaliber dan water canon.

Karier Habibie di pemerintahan meningkat setelah Presiden Soeharto mengangkatnya menjadi Wakil Presiden (Wapres). Krisis moneter yang menghantam Indonesia memicu gelombang Reformasi. Situasi tersebut berdampak pada lengsernya Presiden Soeharto.

Habibie kemudian menjabat sebagai Presiden hingga Pemilu 1999 digelar. Bisa dikatakan, Habibie merupakan Presiden Indonesia tersingkat dengan masa jabatan 1 tahun 5 bulan terhitung sejak 21 Mei 1998 hingga Oktober 1999.

Habibie tutup usia pada 11 September 2019 di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat karena mengalami gagal jantung. Suami dari Hasri Ainun Besari ini mengembuskan napas terakhirnya di usia 83 tahun dan meninggalkan dua orang putra yakni, Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1604 seconds (0.1#10.140)