Deretan Tokoh Intelijen Legendaris Indonesia, Nomor 2 Jenderal Bintang 5
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memiliki sejumlah tokoh intelijen legendaris yang menarik untuk diulas. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pada awalnya, Badan Intelijen Indonesia pertama bernama Badan Istimewa (BI). Kemudian, berubah menjadi Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI), selanjutnya Badan Pusat Intelijen (BPI), Komando Intelijen Negara (KIN), Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN), hingga akhirnya menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) hingga saat ini.
Sejak dibentuk pada 1945 hingga sekarang, BIN telah dipimpin oleh 16 orang tokoh. Mereka umumnya berasal dari TNI dan Polri. Dari 16 orang tersebut, beberapa di antaranya menjadi legenda BIN. Namanya sangat terkenal dan disegani dalam dunia intelijen.Berikut ini tokoh legendaris intelijen yang memimpin BIN:
Zulkifli Lubis lahir di Aceh pada 26 Desember 1923. Berdasarkan kiprahnya sebagai perintis badan intelijen pertama di Indonesia, dia memiliki julukan ‘Bapak Intelijen Indonesia’. Sempat mempelajari dunia intelijen dari Rokugawa, Zulkifli pernah bertugas di Badan Keamanan Rakyat (BKR) setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Barulah pada September 1945, Zulkifli membentuk organisasi intelijen pertama di Indonesia dengan nama Badan Istimewa (BI). Pada awal Mei 1946, sempat dilakukan pelatihan khusus intelijen di daerah Ambarawa. Saat itu, sekitar 40 pemuda yang lulus kemudian menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI), sebuah lembaga yang menjadi "payung" gerakan intelijen dengan beberapa unit ad hoc, bahkan operasi luar.
Pascaperubahan politik nasional 1965, Soeharto menjadi Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib). Kemudian pada 22 Agustus 1966, Soekarno mendirikan Komando Intelijen Negara (KIN) dengan Jenderal TNI Soeharto sebagai kepala.
Pada salah satu kebijakannya, Soeharto turut membentuk Komando Intelijen Negara (KIN) dan meleburkan Badan Pusat Intelijen (BPI) ke dalamnya di bawah Letkol Ali Moertopo dengan asisten Leonardus Benyamin Moerdani atau Benny Moerdani dan Aloysius Sugiyanto.
Pada awalnya, Badan Intelijen Indonesia pertama bernama Badan Istimewa (BI). Kemudian, berubah menjadi Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI), selanjutnya Badan Pusat Intelijen (BPI), Komando Intelijen Negara (KIN), Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN), hingga akhirnya menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) hingga saat ini.
Sejak dibentuk pada 1945 hingga sekarang, BIN telah dipimpin oleh 16 orang tokoh. Mereka umumnya berasal dari TNI dan Polri. Dari 16 orang tersebut, beberapa di antaranya menjadi legenda BIN. Namanya sangat terkenal dan disegani dalam dunia intelijen.
Berikut ini tokoh legendaris intelijen yang memimpin BIN:
1. Kolonel Inf (Purn) Zulkifli Lubis
Sosok Zulkifli Lubis tak bisa dilepaskan dari sejarah intelijen Indonesia. Namanya mungkin tidak setenar tokoh BIN lainnya, namun jasanya sangat besar dan menjadi peletak pondasi awal lembaga intelijen di Tanah Air.Zulkifli Lubis lahir di Aceh pada 26 Desember 1923. Berdasarkan kiprahnya sebagai perintis badan intelijen pertama di Indonesia, dia memiliki julukan ‘Bapak Intelijen Indonesia’. Sempat mempelajari dunia intelijen dari Rokugawa, Zulkifli pernah bertugas di Badan Keamanan Rakyat (BKR) setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Barulah pada September 1945, Zulkifli membentuk organisasi intelijen pertama di Indonesia dengan nama Badan Istimewa (BI). Pada awal Mei 1946, sempat dilakukan pelatihan khusus intelijen di daerah Ambarawa. Saat itu, sekitar 40 pemuda yang lulus kemudian menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI), sebuah lembaga yang menjadi "payung" gerakan intelijen dengan beberapa unit ad hoc, bahkan operasi luar.
2. Jenderal Besar (Purn) Soeharto
Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto merupakan Presiden ke-2 RI. Pada perjalanannya, Soeharto yang lahir pada 8 Juni 1921 di Kemusuk, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Hindia Belanda juga sempat menjadi pimpinan BIN.Pascaperubahan politik nasional 1965, Soeharto menjadi Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib). Kemudian pada 22 Agustus 1966, Soekarno mendirikan Komando Intelijen Negara (KIN) dengan Jenderal TNI Soeharto sebagai kepala.
Pada salah satu kebijakannya, Soeharto turut membentuk Komando Intelijen Negara (KIN) dan meleburkan Badan Pusat Intelijen (BPI) ke dalamnya di bawah Letkol Ali Moertopo dengan asisten Leonardus Benyamin Moerdani atau Benny Moerdani dan Aloysius Sugiyanto.