Partai Perindo Apresiasi Sikap Tegas Jokowi soal Pemilu 2024 Tepat Waktu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) mengapresiasi ketegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024. Hal ini dikatakan Ketua DPP Perindo Bidang Organisasi dan Kaderisasi, Yusuf Lakaseng.
Baca juga: Yusuf Lakaseng Tegaskan Perindo Partai Inklusif, Terbuka untuk Semua
Yusuf Lakaseng menyampaikan pandangannya ini dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang mengangkat tema 'Apa Jadinya Jika Pemilu 2024 Ditunda?' pada Selasa (19/4/2022).
"Menurut saya ketegasan Pak Jokowi itu pilihan yang harus diambil (Pemilu tepat sesuai jadwal). Kalau enggak, demonstrasi akan semakin membesar dan bisa memakan Pak Jokowi sendiri," ujar Yusuf Lakaseng.
Yusuf Lakaseng melihat, isu tersebut seperti ada pihak yang hendak mengetes ombak (testing water), bagaimana sikap publik dengan isu apabila Presiden RI Jokowi diperpanjang masa jabatannya.
"Seperti testing water juga ini. Ada iseng-iseng berhadiah, harapannya kalau disambut positif jadi benar. Ini kumpul semua partai politik suruh UU diamendemen, karena aspirasi publik mengarah ke arah sana," jelas Yusuf.
Namun aksi mahasiswa di berbagai daerah kata Yusuf, mengarah ke arah yang berbeda. "Ternyata di luar dugaan melakukan perlawanan sengit. Kata Pak Jokowi ya sudahlah mau diapa lagi, daripada saya lengser mendingan kita tetap Pemilu 2024 pada 14 Februari," ucap Yusuf.
Ia melihat, sikap Jokowi sebagai seorang negarawan dapat terlihat jelas di mana ia selalu akak patuh pada konstitusi negara yang mengamanatkan masa jabatan Presiden maksimal dua periode.
"Selamat semuanya, bangsa damai kembali, saya rasa itu langkah yang bijak. Saya apresiasi sebagai Presiden Pak Jokowi bisa mendengar suara masyarakat, dan bisa membaca medan becek untuk tiga periode serta membuat tidak produktif. Saat ini sudah kembali ke jalan yang benar," ungkap Yusuf Lakaseng.
Apalagi kata Yusuf Lakaseng, PDIP sebagai partai yang mengusung kadernya Jokowi, juga sudah menyatakan menolak perpanjangan masa jabatan Presiden tiga periode maupun penundaan Pemilu 2024.
"Kalau PDIP tidak setuju dengan isu tersebut bersama Gerindra dan Nasdem juga tidak mau, ya sudah isu tersebut seharusnya sudah selesai," pungkasnya.
Baca juga: Yusuf Lakaseng Tegaskan Perindo Partai Inklusif, Terbuka untuk Semua
Yusuf Lakaseng menyampaikan pandangannya ini dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang mengangkat tema 'Apa Jadinya Jika Pemilu 2024 Ditunda?' pada Selasa (19/4/2022).
"Menurut saya ketegasan Pak Jokowi itu pilihan yang harus diambil (Pemilu tepat sesuai jadwal). Kalau enggak, demonstrasi akan semakin membesar dan bisa memakan Pak Jokowi sendiri," ujar Yusuf Lakaseng.
Yusuf Lakaseng melihat, isu tersebut seperti ada pihak yang hendak mengetes ombak (testing water), bagaimana sikap publik dengan isu apabila Presiden RI Jokowi diperpanjang masa jabatannya.
"Seperti testing water juga ini. Ada iseng-iseng berhadiah, harapannya kalau disambut positif jadi benar. Ini kumpul semua partai politik suruh UU diamendemen, karena aspirasi publik mengarah ke arah sana," jelas Yusuf.
Namun aksi mahasiswa di berbagai daerah kata Yusuf, mengarah ke arah yang berbeda. "Ternyata di luar dugaan melakukan perlawanan sengit. Kata Pak Jokowi ya sudahlah mau diapa lagi, daripada saya lengser mendingan kita tetap Pemilu 2024 pada 14 Februari," ucap Yusuf.
Ia melihat, sikap Jokowi sebagai seorang negarawan dapat terlihat jelas di mana ia selalu akak patuh pada konstitusi negara yang mengamanatkan masa jabatan Presiden maksimal dua periode.
"Selamat semuanya, bangsa damai kembali, saya rasa itu langkah yang bijak. Saya apresiasi sebagai Presiden Pak Jokowi bisa mendengar suara masyarakat, dan bisa membaca medan becek untuk tiga periode serta membuat tidak produktif. Saat ini sudah kembali ke jalan yang benar," ungkap Yusuf Lakaseng.
Apalagi kata Yusuf Lakaseng, PDIP sebagai partai yang mengusung kadernya Jokowi, juga sudah menyatakan menolak perpanjangan masa jabatan Presiden tiga periode maupun penundaan Pemilu 2024.
"Kalau PDIP tidak setuju dengan isu tersebut bersama Gerindra dan Nasdem juga tidak mau, ya sudah isu tersebut seharusnya sudah selesai," pungkasnya.
(maf)