Kebijakan Kementerian dan Lembaga dalam Konsep New Normal Harus Terintegrasi

Kamis, 18 Juni 2020 - 18:03 WIB
loading...
Kebijakan Kementerian...
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono dalam Webinar bertajuk Ketahanan Sosial Ekonomi Dalam Tatanan Kehidupan Normal Baru, Kamis (18/6/2020). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengingatkan bahwa kebijakan dari setiap Kementerian/Lembaga (K/L) dalam kaitannya dengan ‘ New Normal ’ harus terintegrasi sehingga menekan potensi masalah dalam teknis di lapangan.

“Di samping itu implementasi kebijakan harus konsisten. Pasalnya inkonsistensi akan mengundang reaksi yang pada gilirannya dapat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,” ujar Argo dalam webinar yang diselenggarakan Divisi Humas Polri di Jakarta, Kamis (18/6/2020). (Baca juga: Bertambah 1.331, Total Kasus Positif Corona di Indonesia 42.762)

Webinar bertajuk "Ketahanan Sosial Ekonomi Dalam Tatanan Kehidupan Normal Baru" juga menghadirkan para pembicara di antaranya, Ketua Satgas Pangan Polri Irjen Pol Daniel Tahimonang, Wakil Ketua Umum Kadin Erwin Aksa, Staf Khusus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Chairil Abidin dan Dosen Universitas Nasional (Unas) Dr Rusman Ghazali.

Argo meyakini tatanan kehidupan baru jika diterapkan dengan penuh disiplin akan membangun keseimbangan, dimana kesehatan tetap terjaga, ekonomi bergerak naik, dan tatanan sosial menjadi semakin kondusif.

Sementara itu, Ketua Satgas Pangan Polri Irjen Pol Daniel Tahimonang memperkirakan hingga Desember 2020 harga dan stok pangan nasional relatif aman. "Kecuali gula pasir, bawang putih, dan daging pemerintah akan menutup kebutuhan dalam negeri dengan impor," kata Daniel.

Menurut Daniel, impor terhadap ketiga bahan pangan itu perlu dilakukan karena produksi yang ada tidak bisa memenuhi konsumsi lokal. Namun demikian, Daniel memperkirakan impor ketiga bahan pangan itu tidak akan mengakibatkan gejolak harga.

"Kami pantau sejak awal Ramadhan, masa pandemi Corona hingga New Normal tidak ada gejolak harga 11 atau 13 bahan pangan," jelasnya. (Baca juga: Pandemi Covid-19 Momentum Benahi Jaminan Kesehatan Nasional)

Diakuinya sempat terjadi gejolak harga pangan saat harga gula pasir melonjak menjadi Rp14.000-Rp14.500 per kilogram. Demikian juga harga bawang putih yang mencapai Rp35.000-an.

Namun saat ini, lanjut Daniel sudah relatif stabil. Hal itu tercapai karena kerja sama antara K/L (kementerian/lembaga) yang bergerak di bidang pangan sudah maksimal baik sebelem maupun selama masa pandemi Corona hingga New Normal.

"Kami punya desk yang memantau setiap hari perkembangan 13 harga bahan pangan. Kami lakukan intervensi jika terjadi gejolak," terang Daniel.

Satgas Pangan Polri, kata Daniel, juga mendorong Kemenhub agar mengatasi hambatan soal pengangkutan distribusi bahan pangan dengan memprioritaskan pengangkutan bahan pangan.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Erwin Aksa menyampaikan bahwa pandemi Corona telah mengakibatkan runtuhnya dunia usaha, jutaan orang kehilangan pekerjaan, dan daya beli masyarakat merosot drastis.

"Persoalan sekarang adalah tidak adanya likuiditas. Karena itu, pemerintah harus melakukan intervensi karena likuiditas adanya di pemerintah," ungkap Erwin. (Baca juga: Pandemi Covid, Perhatian Publik terhadap Konten TV dan Radio Semakin Besar )

Tanpa intervensi pemerintah, menurut Erwin, sangat berat bagi dunia usaha untuk bangkit. Sementara masyarakat pun tidak akan bisa belanja tanpa adanya stimulus likuiditas dari pemerintah.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
RUU Polri Dikritisi...
RUU Polri Dikritisi karena Bikin Polisi Superbody
RUU Polri Dianggap Menyimpang:...
RUU Polri Dianggap Menyimpang: Tambah Kekuasaan, Bukan Perbaiki Pengawasan
SPPG Polri di Pejaten...
SPPG Polri di Pejaten Dikunjungi Rockefeller Foundation-Asian Development Bank
Kapolri Perwirakan Aiptu...
Kapolri Perwirakan Aiptu Jimmi Farma Polisi Pemilik Pesantren Gratis
Serdik Sespimmen Polri...
Serdik Sespimmen Polri Sowan ke Solo, Bukti Nyata Kedekatan Polisi dan Jokowi?
RKUHAP Diyakini Tak...
RKUHAP Diyakini Tak Akan Jadikan Kepolisian dan Kejaksaan Tumpang Tindih Tangani Perkara
Purnawirawan TNI-Polri...
Purnawirawan TNI-Polri Dukung Program Pemerintah
25 Contoh Soal Tes Akademik...
25 Contoh Soal Tes Akademik Polri 2025, Referensi Belajar Persiapan Ujian
Kebijakan Bina Siswa...
Kebijakan Bina Siswa Nakal di Barak TNI Dikritisi Elite, Dedi Mulyadi: Cuma Komentar Aja Bisanya
Rekomendasi
Kunjungi Jabar, Gubernur...
Kunjungi Jabar, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Bahas Kerja Sama Bidang Pangan
7 Atlet Biliar Indonesia...
7 Atlet Biliar Indonesia Unjuk Gigi di Turnamen 13th World Heyball Masters Grand Final: Satu Gugur, Asa Terus Berkobar!
Sinopsis Original Series...
Sinopsis Original Series Vision+ di RCTI Montir Cantik Eps 4: Gawat! Bisnis Ilegal Sakti Terancam Diciduk Polisi
Berita Terkini
Prabowo: Saya Dibilang...
Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi
Prabowo dan Presiden...
Prabowo dan Presiden Senat Kamboja Komitmen Bersama Jaga Stabilitas Kawasan
Kasus Toko Mama Banjar,...
Kasus Toko Mama Banjar, Wakil Ketua Komisi VII: Negara Harusnya Membina UMKM
Cerita Jokowi saat Hadiri...
Cerita Jokowi saat Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan
Kejagung Tetapkan Marcella...
Kejagung Tetapkan Marcella Santoso Cs Tersangka TPPU Kasus CPO
Pendidikan Indonesia,...
Pendidikan Indonesia, ke Mana?
Infografis
12 Kementerian, Lembaga...
12 Kementerian, Lembaga dan Pemda yang Sepi Pelamar di CPNS 2024
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved