Menko Luhut Ingin Formula R5 IKA ITS Digunakan pada Lahan Food Estate Kalteng
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyambut positif dan mendukung langkah Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS) dalam mengupayakan hilirisasi hasil inovasi. Salah satunya adalah formula pembenahan tanah R5. Dengan menggunakan R5, tanaman padi bisa dipanen hingga 4-5 kali hanya dalam sekali tanam, tanpa perlu penanaman benih lagi. Hasilnya, cukup menjanjikan.
“Saya mengundang IKA ITS untuk masuk ke dalam program food estate di Kalimantan Tengah, lewat inovasi Padi Ratun R5 ini,” ujar Menko Luhut, ketika menghadiri kegiatan Panen Padi Ratun R5 IKA ITS di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (8/4/2022) lalu. “Kami ingin tahu, apakah R5 cocok untuk lahan food estate di Kalteng, yang tantangannya di sana saat ini, kelebihan air di tanahnya,” lanjut dia.
Hadir dalam kegiatan panen bersama tersebut antara lain Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana, Rektor ITS Mochammad Ashari, Ketua Umum IKA ITS Sutopo Kristanto, dan Sekjen IKA ITS Thonthowi Djauhari, serta jajaran Pengurus Pusat IKA ITS.
Sebagaimana diketahui, pemerintah Presiden Joko Widodo tengah mengembangkan food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah. Food estate merupakan salah satu Program Strategis Nasional 2020-2024 guna membangun lumbung pangan nasional.
Sebelumnya, dalam acara tersebut Menko Luhut mendapatkan paparan dari Ketua Umum IKA ITS Sutopo tentang kehandalan dan capaian penggunaan R5 selama ujicoba dengan padi ratun, baik saat diujicobakan di Jawa Timur maupun di Karawang. “R5 dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, sehingga bisa menjadi komplementer,” ujar Sutopo.
Sutopo menerangkan bahwa, dengan menggunakan R5, akar tanaman lebih dalam masuk ke tanah, dan lebih banyak jumlahnya, sehingga tahan terhadap terpaan angin. “Dengan menggunakan R5 juga meningkatkan produksi gabah daerah dan nasional dengan luas lahan yang sama, sehingga mendukung ketahanan pangan dan swasembada beras,” kata Sutopo sembari menjelaskan bahwa Teknologi R5 telah dipatenkan.
Menurut Sutopo, melalui special purpose vehicle (SPV) yang telah dibentuk, nantinya IKA ITS akan melibatkan BUMN dan BUMDesa, dalam pendirian pabrik penghasil R5, di Jawa Timur dan Jawa Barat, khususnya di sentra-sentra produksi pangan. “Langkah tersebut dalam rangka membangun industri dan scale up product, sehingga mampu menjadi bagian penting dari salah satu pilar pembangunan ekonomi berkelanjutan,” tuturnya.
Sutopo menjelaskan, IKA ITS sangat mengharapkan, langkah industrialisasi R5 tersebut, menjadi recuring income. “Recuring income akan kami kelola dan seluruhnya akan kami serahkan sebagai bagian dari pengembangan dana abadi ITS,” ucapnya.
“Saya mengundang IKA ITS untuk masuk ke dalam program food estate di Kalimantan Tengah, lewat inovasi Padi Ratun R5 ini,” ujar Menko Luhut, ketika menghadiri kegiatan Panen Padi Ratun R5 IKA ITS di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (8/4/2022) lalu. “Kami ingin tahu, apakah R5 cocok untuk lahan food estate di Kalteng, yang tantangannya di sana saat ini, kelebihan air di tanahnya,” lanjut dia.
Hadir dalam kegiatan panen bersama tersebut antara lain Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana, Rektor ITS Mochammad Ashari, Ketua Umum IKA ITS Sutopo Kristanto, dan Sekjen IKA ITS Thonthowi Djauhari, serta jajaran Pengurus Pusat IKA ITS.
Sebagaimana diketahui, pemerintah Presiden Joko Widodo tengah mengembangkan food estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah. Food estate merupakan salah satu Program Strategis Nasional 2020-2024 guna membangun lumbung pangan nasional.
Sebelumnya, dalam acara tersebut Menko Luhut mendapatkan paparan dari Ketua Umum IKA ITS Sutopo tentang kehandalan dan capaian penggunaan R5 selama ujicoba dengan padi ratun, baik saat diujicobakan di Jawa Timur maupun di Karawang. “R5 dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, sehingga bisa menjadi komplementer,” ujar Sutopo.
Sutopo menerangkan bahwa, dengan menggunakan R5, akar tanaman lebih dalam masuk ke tanah, dan lebih banyak jumlahnya, sehingga tahan terhadap terpaan angin. “Dengan menggunakan R5 juga meningkatkan produksi gabah daerah dan nasional dengan luas lahan yang sama, sehingga mendukung ketahanan pangan dan swasembada beras,” kata Sutopo sembari menjelaskan bahwa Teknologi R5 telah dipatenkan.
Menurut Sutopo, melalui special purpose vehicle (SPV) yang telah dibentuk, nantinya IKA ITS akan melibatkan BUMN dan BUMDesa, dalam pendirian pabrik penghasil R5, di Jawa Timur dan Jawa Barat, khususnya di sentra-sentra produksi pangan. “Langkah tersebut dalam rangka membangun industri dan scale up product, sehingga mampu menjadi bagian penting dari salah satu pilar pembangunan ekonomi berkelanjutan,” tuturnya.
Sutopo menjelaskan, IKA ITS sangat mengharapkan, langkah industrialisasi R5 tersebut, menjadi recuring income. “Recuring income akan kami kelola dan seluruhnya akan kami serahkan sebagai bagian dari pengembangan dana abadi ITS,” ucapnya.