Tinjau SPBU di Kalimantan, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Pastikan Suplai BBM Berjalan Baik
loading...
A
A
A
SAMARINDA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif didampingi Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati melakukan peninjauan ke beberapa SPBU di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Arifin dan Nicke ingin memastikan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) ke masyarakat berjalan baik meski ada peningkatan kebutuhan bahan bakar di bulan Ramadan ini.
Di Kalimantan Timur, tepatnya di Kota Samarinda, Arifin dan Nicke meninjau 5 SPBU, di antaranya SPBU Sentosa di Kecamatan Samarinda Utara dan SPBU Tanah Merah di Jalan Raya Samarinda-Bontang KM 17. Sementara itu, di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kota Banjarmasin, Menteri ESDM dan Direktur Utama Pertamina melakukan peninjauan ke SPBU Sungai Alat Astambul dan SPBU Matraman.
Arifin mengapresiasi upaya Pertamina dalam memastikan ketersediaan stok BBM dan LPG di seluruh Indonesia. Arifin menambahkan, meskipun sempat terjadi peningkatan permintaan akan BBM, namun hal tersebut sudah berhasil dikendalikan oleh Pemerintah, khususnya Pertamina.
“Pertamina selalu berusaha untuk bisa memenuhi permintaan BBM,” ujar Arifin saat berada di SPBU 6370601, Astambul, Banjar, Kalimantan Selatan.
Saat disinggung soal keamanan stok BBM dan LPG selama di masa Ramadan dan jelang Idul Fitri 2022, Arifin mengatakan bahwa Pemerintah dan Pertamina berupaya menjaga ketahanan stok BBM dan LPG berada dalam status aman.
“Kita akan upayakan supaya cukup. Insya Allah cukup, asal jangan ada yang ambil berlebihan. (cukup) Sampai idul fitri,” terangnya.
Bahkan, kata Arifin, pihaknya akan menambahkan kuota BBM jika dibutuhkan “Kita perkirakan tahun ini, kalau melihat (ada peningkatan permintaan BBM) bisa di atas 10 persen dengan hitungan secara keseluruhan,” pungkas Arifin Tasrif.
Sementara itu, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina memastikan suplai energi ke masyarakat berjalan dengan baik, meski ada peningkatan kebutuhan bahan bakar pada Ramadan ini. “Pertamina juga telah melakukan penyesuaian terhadap berbagai kebutuhan BBM,” ujar Nicke.
Nicke menambahkan, sebagai bentuk antisipasi, Pertamina menyiapkan modular dan SPBU kantong pada masa Satgas Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) kali ini. Nicke menambahkan, Pertamina juga melakukan pencatatan atas pembelian solar subsidi di SPBU sebagai bentuk pengawasan dan implementasi regulasi mengenai pengisian maksimal tiap jenis kendaraan dalam rangka meminimalisir terjadinya penyaluran solar subsidi yang tidak tepat sasaran.
“Pertamina terus menjalankan amanah dari Pemerintah dan Kementerian ESDM untuk terus menyalurkan bahan bakar solar subsidi,” terang Nicke.
Nicke menambahkan, saat ini pasokan BBM dikirim setiap hari dari terminal BBM ke SPBU di seluruh Kalimantan. “Distribusi dilakukan dalam kondisi yang baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena stok BBM dipastikan cukup,” kata Nicke.
Untuk diketahui, di Kalimantan terdapat 15 plant fuel terminal, 9 DPPU, 3 Depot LPG, dan 1 refinery (kilang). Untuk total kapasitas storage BBM sebanyak 678.000 KL dan total kapasitas storage LPG sebanyak 50.600 MT. Selain itu, juga terdapat 59 titik BBM Satu Harga. Sementara itu, untuk moda angkutan BBM dan LPG terdapat 624 mobil tangka, 35 kapal dan 1 pesawat. CM
Di Kalimantan Timur, tepatnya di Kota Samarinda, Arifin dan Nicke meninjau 5 SPBU, di antaranya SPBU Sentosa di Kecamatan Samarinda Utara dan SPBU Tanah Merah di Jalan Raya Samarinda-Bontang KM 17. Sementara itu, di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kota Banjarmasin, Menteri ESDM dan Direktur Utama Pertamina melakukan peninjauan ke SPBU Sungai Alat Astambul dan SPBU Matraman.
Arifin mengapresiasi upaya Pertamina dalam memastikan ketersediaan stok BBM dan LPG di seluruh Indonesia. Arifin menambahkan, meskipun sempat terjadi peningkatan permintaan akan BBM, namun hal tersebut sudah berhasil dikendalikan oleh Pemerintah, khususnya Pertamina.
“Pertamina selalu berusaha untuk bisa memenuhi permintaan BBM,” ujar Arifin saat berada di SPBU 6370601, Astambul, Banjar, Kalimantan Selatan.
Saat disinggung soal keamanan stok BBM dan LPG selama di masa Ramadan dan jelang Idul Fitri 2022, Arifin mengatakan bahwa Pemerintah dan Pertamina berupaya menjaga ketahanan stok BBM dan LPG berada dalam status aman.
“Kita akan upayakan supaya cukup. Insya Allah cukup, asal jangan ada yang ambil berlebihan. (cukup) Sampai idul fitri,” terangnya.
Bahkan, kata Arifin, pihaknya akan menambahkan kuota BBM jika dibutuhkan “Kita perkirakan tahun ini, kalau melihat (ada peningkatan permintaan BBM) bisa di atas 10 persen dengan hitungan secara keseluruhan,” pungkas Arifin Tasrif.
Sementara itu, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina memastikan suplai energi ke masyarakat berjalan dengan baik, meski ada peningkatan kebutuhan bahan bakar pada Ramadan ini. “Pertamina juga telah melakukan penyesuaian terhadap berbagai kebutuhan BBM,” ujar Nicke.
Nicke menambahkan, sebagai bentuk antisipasi, Pertamina menyiapkan modular dan SPBU kantong pada masa Satgas Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) kali ini. Nicke menambahkan, Pertamina juga melakukan pencatatan atas pembelian solar subsidi di SPBU sebagai bentuk pengawasan dan implementasi regulasi mengenai pengisian maksimal tiap jenis kendaraan dalam rangka meminimalisir terjadinya penyaluran solar subsidi yang tidak tepat sasaran.
“Pertamina terus menjalankan amanah dari Pemerintah dan Kementerian ESDM untuk terus menyalurkan bahan bakar solar subsidi,” terang Nicke.
Nicke menambahkan, saat ini pasokan BBM dikirim setiap hari dari terminal BBM ke SPBU di seluruh Kalimantan. “Distribusi dilakukan dalam kondisi yang baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena stok BBM dipastikan cukup,” kata Nicke.
Untuk diketahui, di Kalimantan terdapat 15 plant fuel terminal, 9 DPPU, 3 Depot LPG, dan 1 refinery (kilang). Untuk total kapasitas storage BBM sebanyak 678.000 KL dan total kapasitas storage LPG sebanyak 50.600 MT. Selain itu, juga terdapat 59 titik BBM Satu Harga. Sementara itu, untuk moda angkutan BBM dan LPG terdapat 624 mobil tangka, 35 kapal dan 1 pesawat. CM
(srf)