Perjuangkan Reog Jadi Warisan Budaya UNESCO, Menko PMK: Semua Syarat Sudah Dipenuhi

Kamis, 07 April 2022 - 11:37 WIB
loading...
Perjuangkan Reog Jadi Warisan Budaya UNESCO, Menko PMK: Semua Syarat Sudah Dipenuhi
Menko PMK, Muhadjir Effendy berusaha untuk mempercepat dan memastikan Reog Ponorogo agar segera diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia di UNESCO. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK ), Muhadjir Effendy berusaha untuk mempercepat dan memastikan Reog Ponorogo agar segera diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia di UNESCO.

“Kalau di Indonesia kan Reog Ponorogo sudah lama diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak tahun 2013. Selama kurun waktu 4 tahun berjalan pemerintah sudah melengkapi dan menyempurnakan semua persyaratan untuk diusulkan ke UNESCO," ujar Muhadjir, Kamis (7/4/2022).

Tercatat pada tanggal 18 Februari 2022, Reog Ponorogo sudah diusulkan langsung ke UNESCO. “Mudah-mudahan tidak ada kendala karena dalam persyaratan yang ditetapkan oleh UNESCO sudah sangat dipenuhi (kriterianya) oleh Reog,” jelas Muhadjir.

Mengenai proses yang cukup panjang, Menko PMK mengatakan hal tersebut karena banyaknya jumlah budaya Indonesia yang diusulkan ke UNESCO. Sementara pihak UNESCO membatasi hal tersebut.

“Tidak boleh banyak-banyak karena diprotes oleh negara lain. UNESCO juga kerepotan sekali menerima pengajuan dari Indonesia yang begitu banyak,” jelas Muhadjir.

Salah satu Ketua UNESCO, kata Muhadjir, pernah berkomentar bahwa dalam hal ekonomi dan militer, negara Amerika Serikat yang menjadi super powernya. Sementara super power budaya adalah Indonesia.

“Nah salah satunya adalah Reog ini, yang juga kita kerjakan melalui Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, di mana ada persyaratan dan pembimbingan agar dari pihak stakeholder dalam hal ini masyarakat, komunitas, Pemerintah Ponorogo maupun Jatim betul-betul bisa menyiapkan dengan baik sehingga ketika di usulkan ke UNESCO itu tidak terkendala,” papar Muhadjir.

Sementara itu, Menko PMK mengungkapkan dirinya belum mengecek lebih jauh klaim Malaysia atas Reog Ponorogo. Menurutnya, mengklaim suatu budaya sebetulnya tidak salah, artinya masing-masing negara boleh mengajukan.

“Misalnya kita punya Kulintang yang kita usulkan UNESCO, itu negara Filipina juga melakukan klaim itu,” kata dia.

Adapun dalam kaitannya dengan Reog, Menko PMK menyebut bukti sejarah atau legenda dan tradisi yang sudah mengakar merupakan bukti konkret bahwa Reog adalah seni yang berasal dari wilayah Jawa Timur bagian barat khususnya Ponorogo. Baca juga: Ingin Diklaim Malaysia, Menko PMK Minta Secepatnya Usulkan Reog Ponorogo ke UNESCO

“Maka memang tidak akan ada ruangan untuk negara tertentu untuk bisa mengklaim bahwa dia juga memiliki kedekatan dengan budaya Reog ini. Itu yang akan kita lakukan,” pungkas Muhadjir.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1287 seconds (0.1#10.140)