Antisipasi Penyebaran Covid-19 saat Mudik Lebaran, Ini Saran Pengamat Transportasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyarankan pemerintah menyediakan mudik gratis pada Lebaran 2022 ini. Pasalnya, hal itu bisa memudahkan pengawasan dan pengaturan bagi pemudik guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.
"Masih sangat memungkinkan dilakukan mudik gratis dengan menggunakan dana pertanggungan sosial masyarakat atau cost social responsibility/CSR dari BUMN. Pemberangkatan mudik gratis tidak lagi diselenggarakan di lapangan terbuka, seperti Lapangan Monas atau yang sejenis," ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno kepada wartawan, Kamis (7/4/2022).
Menurutnya, mudik gratis tidak hanya menggunakan bus, namun ada kereta, dan kapal laut. Apalagi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sudah banyak membangun terminal penumpang yang cukup luas dengan fasilitas yang cukup lengkap.
Saat ini, kata dia, terdapat 127 Terminal Tipe A yang beroperasi sebanyak 119 Terminal (8 terminal belum beroperasi). Sebanyak 62 terminal sudah memiliki detail engineering desain (DED) dan sudah terbangun 26 terminal.
Masih ada lagi sejumlah terminal Tipe A yang dikelola Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). "Mudik berangkat dari terminal akan memudahkan pengawasan dan pengaturan. Apalagi mudik Lebaran tahun ini ada persyaratan sudah vaksin ketiga (booster). Pengawasan akan lebih mudah dilakukan di ruang tertutup seperti terminal ketimbang di ruang terbuka," tuturnya.
Dia menerangkan penyelenggara tidak perlu menyediakan sejumlah toilet portable, tenda bagi pemudik yang menunggu sebelum diberangkatkan, tidak perlu mendatangkan petugas untuk melakukan ramp check bus. Kemudian dapat mengutamakan Bus AKAP yang angkut peserta mudik gratis dan bila kurang baru dibantu sejumlah bus pariwisata.
"Tak hanya penumpang yang harus diwajibkan sehat, semua pengemudi Bus AKAP/AKDP juga diwajibkan mengikuti tes kesehatan dan diberikan tambahan vitamin. Hanya pengemudi yang lolos tes kesehatan dapat diijinkan mengemudikan bus mengangkut pemudik," katanya.
"Masih sangat memungkinkan dilakukan mudik gratis dengan menggunakan dana pertanggungan sosial masyarakat atau cost social responsibility/CSR dari BUMN. Pemberangkatan mudik gratis tidak lagi diselenggarakan di lapangan terbuka, seperti Lapangan Monas atau yang sejenis," ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno kepada wartawan, Kamis (7/4/2022).
Menurutnya, mudik gratis tidak hanya menggunakan bus, namun ada kereta, dan kapal laut. Apalagi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sudah banyak membangun terminal penumpang yang cukup luas dengan fasilitas yang cukup lengkap.
Saat ini, kata dia, terdapat 127 Terminal Tipe A yang beroperasi sebanyak 119 Terminal (8 terminal belum beroperasi). Sebanyak 62 terminal sudah memiliki detail engineering desain (DED) dan sudah terbangun 26 terminal.
Masih ada lagi sejumlah terminal Tipe A yang dikelola Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). "Mudik berangkat dari terminal akan memudahkan pengawasan dan pengaturan. Apalagi mudik Lebaran tahun ini ada persyaratan sudah vaksin ketiga (booster). Pengawasan akan lebih mudah dilakukan di ruang tertutup seperti terminal ketimbang di ruang terbuka," tuturnya.
Dia menerangkan penyelenggara tidak perlu menyediakan sejumlah toilet portable, tenda bagi pemudik yang menunggu sebelum diberangkatkan, tidak perlu mendatangkan petugas untuk melakukan ramp check bus. Kemudian dapat mengutamakan Bus AKAP yang angkut peserta mudik gratis dan bila kurang baru dibantu sejumlah bus pariwisata.
"Tak hanya penumpang yang harus diwajibkan sehat, semua pengemudi Bus AKAP/AKDP juga diwajibkan mengikuti tes kesehatan dan diberikan tambahan vitamin. Hanya pengemudi yang lolos tes kesehatan dapat diijinkan mengemudikan bus mengangkut pemudik," katanya.
(kri)