Tuberkulosis Masih Bersama Kita

Kamis, 24 Maret 2022 - 17:59 WIB
loading...
A A A
Sedangkan jumlah kasus TB yang diobati dan dilaporkan ke sistem yang ada pada 2021 adalah sebanyak 356.957 kasus dengan cakupan penemuan dan pengobatan (treatment coverage) sebesar 43% (target: 85%). Pasien TB yang belum ditemukan dapat menjadi sumber penularan TB di masyarakat sehingga hal ini menjadi tantangan besar bagi program penanggulangan TB di Indonesia.

Eliminasi 2030
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dunia pada 2030 goal 3 adalah Kehidupan Sehat dan Sejahtera, yang diharapkan akan menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia. Di dalam goal 3 ini ada target 3,3 di mana pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya.

Kalau untuk Indonesia, dalam Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis Bab II pasal 4 menyebutkan dua target eliminasi tuberkulosis pada 2030. Pertama, penurunan angka kejadian (incidence rate) tuberkulosis menjadi 65/100.000 penduduk, dan yang ke dua penurunan angka kematian akibat TB menjadi 6 per 100.000 penduduk.

Pandemi Covid-19 jelas berpengaruh besar pada pencapaian target SDGs dan juga target eliminasi nasional. Karena itu, peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2022 harus menjadi tonggak untuk melakukan evaluasi untuk menentukan langkah berikutnya. Dalam hal ini ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan.

Pertama, mengubah target sehingga lebih laik untuk dicapai, atau yang ke dua adalah tetap mematok target yang sudah ada tetapi mengubah upaya yang harusn dilakukan, bagaimana memperkuatnya dalam 8 tahun mendatang menjelang 2030.

Untuk target SDG untuk tuberkulosis dunia maka akan baik dibahas dalam salah satu agenda kesehatan Presidensi Indonesia pada G20 tahun ini. Kalau ini dilakukan maka nama Indonesia akan tercatat harum dalam pengendalian epidemi tuberkulosis dunia.

Sementara itu, untuk target eliminasi negara kita, karena ini baru saja dicanangkan tahun 2021 maka tentu target itu tetap harus dijaga. Jadi tidak ada jalan lain maka kita harus meningkatkan upaya secara maksimal agar target tercapai pada 2030. Untuk ini maka tiga sub tema Hari TB Sedunia 2022 kita nampaknya sejalan dengan penguatan upaya yang harus dilakukan, dan harus digiatkan mulai 24 Maret 2022 ini.

Sub-tema pertama adalah periksa TB sekarang demi masa depan lebih sehat, yang mencakup deteksi dini status TB dengan secara aktif memeriksakan diri apabila muncul gejala, serta masyarakat maupun tenaga kesehatan secara aktif melakukan pelaporan dan penemuan kasus apabila terdapat seseorang yang bergejala TB di lingkungan untuk dilakukan pemeriksaan atau investigasi kontak.

Sub-tema ke dua adalah cegah TB dengan pemberian terapi pencegahan TB. Untuk ini, pemberian Terapi Pencegahan TB (TPT) menjadi amat penting untuk dilakukan khususnya pada populasi risiko tinggi agar dapat memutus rantai penularan dan mencegah timbulnya kasus TB baru serta menjaga orang yang sehat tetap sehat. Akhirnya, sesuai sub-tema ke tiga maka marilah kita semua satukan tekad dan perkuat inovasi untuk eliminasi tuberkulosis dari bumi pertiwi tercinta.
(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)