Masuk Bursa Capres, Bukti Moeldoko Diperhitungkan di Pilpres 2024

Kamis, 17 Maret 2022 - 16:05 WIB
loading...
Masuk Bursa Capres,...
Elektabilitasnya konsisten, nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko masuk dalam bursa Capres 2024. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang merupakan sosok "watch dog" kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tak disangka masuk dalam bursa capres. Moeldoko selalu tepat dalam memposisikan diri sebagai penyampai pesan pemerintah.

Fenomena masuknya nama Moeldoko, adalah gambaran elektabilitasnya masih konsisten. Pada Pemilu 2019 lalu, nama Moeldoko juga sempat masuk bursa sebagai cawapres Joko Widodo (Jokowi). Dengan istilah 3 M (Mahfud, Moeldoko dan Ma’ruf Amin).

Artinya, Moeldoko masih menjadi tokoh yang diperhitungkan pada perhelatan Pilpres 2024 mendatang. Dari hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang pernah dirilis belum lama ini, elektabilitas Moeldoko merupakan murni karena hasil dari kemampuan, prestasi dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, tanpa pengaruh atau naungan sosoknya di partai politik.



Ditambah lagi sosoknya yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI di era kepemimpinan SBY dan sebagai KSP periode Jokowi pertama, dan kembali ditunjuk periode kali kedua Jokowi. “Sebagai mantan militer, memberikan keuntungan tersendiri bagi Moeldoko,” papar Direktur Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia (Rispenindo) George Kuahaty.

Jika melihat fenomena politik yang berkembang hari ini, Pilpres 2024 masih sangat rawan terjadinya polarisasi, terlebih menggunakan sentimen SARA. Sudah barang tentu, ke depannya stabilitas politik dan ekonomi menjadi persoalan yang dihadapi negara.



Dalam kepemimpinannya sebagai KSP, Moeldoko juga tidak pernah melakukan manuver politik yang berlawanan kepentingan dengan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Demikian halnya, ketika era periode pertama Jokowi-Jusuf Kalla. “Moeldoko selama menjadi KSP tidak pernah melakukan manuver politik yang mengganggu stabilitas kepemimpinan Jokowi,” tandas George.

Naiknya valuasi politik Moeldoko tidak lepas dari fungsinya juga sebagai watch dog program-program pemerintahan Jokowi. Moeldoko menjalankan fungsinya dengan baik sebagai Kepala Staf Presiden.

Pada kasus Wadas, statement kebijakan pemerintah atas masalah tersebut sudah disampaikan Moeldoko walaupun tone nya negatif namun sebagai personal, Moeldoko berani tampil sebagai strategic problem solver. Dengan kata lain, Moeldoko orangnya sangat loyal terhadap tugas yang diembannya, loyalitas ini yang biasanya dibutuhkan dalam kepemimpinan nasional.

Sebelumnya, LSN merilis hasil surveinya yang berlangsung 12-24 Februari 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah 1.537 responden, menggunakan teknik sampling rambang berjenjang (multi stage random sampling), tingkat kesalahan kurang dari 25% dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan bantuan kuisioner.

Hasilnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meraih elektabilitas sebesar 21,9%, kemudiain di bawahnya ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 19,2% dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendapatkan 18,8%.

Sedangkan, Menparekraf Sandiaga Uno meraih 8,7%, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 7,5%, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) 3,9% dan Meneg BUMN Erick Tohir sebesar 2,8%. Sementara, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meraih 2,6% dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dengan 2,5%.

(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1054 seconds (0.1#10.140)