Moeldoko Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS) Arman Salam menilai, isu 'kudeta' di tubuh Partai Demokrat (PD) 'menghidupkan' popularitas dan elektabilitas Moeldoko . Mantan Panglima TNI ini bisa jadi kuda hitam di Pilpres 2024 .
Diketahui, meski mengelak, Moeldoko dianggap berperan aktif dalam isu pengambilalihan kepemimpinan PD dari 'tangan' Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). "Aneka langkah politik yang dilakukan Moeldoko memang cukup strategis mulai dari pengambilan kepengurusan HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) sampai komunikasi politik dengan 'bocah nakal' pengurus Demokrat," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (6/2/2021).
Arman mengatakan, terlepas dari benar tidaknya tudingan AHY terkait isu kudeta, secara langkah dalam upaya pemenuhan syarat maju sebagai calon presiden (capres) relatif terpenuhi. Setelah isu ini, boleh saja Moeldoko melakukan komunikasi dengan semua partai agar bisa dijadikan perahu dalam kontestasi Pilpres 2024 .
Baca juga: Pilpres 2024, Bisakah Moeldoko Mengejar Elektabilitas AHY?
Dia menuturkan, dalam survei nasional lembaganya terkait calon presiden akhir tahun 2020, nama Moeldoko dianggap belum bersinar sebagai 'primadona' capres maupun cawapres. Menurut dia, tingkat elektabilitas Moeldoko masih kecil, tertinggal jauh dari Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, atau bahkan dengan AHY.
Namun ia meyakini, dengan cara sosialisasi yang benar dan mampu menyajikan strategi politik yang tepat, bisa saja Moeldoko menjadi 'kuda hitam', mengingat Pilpres 2024 berada pada zona bebas atau tanah tak bertuan.
Baca juga: Menakar Peluang Moeldoko di Pilpres 2024
"Artinya, incumbent (Jokowi) sudah tidak bisa lagi maju berdasarkan ketentuan undang undang yang berlaku sekarang. Siapa calon presiden yang efektif melakukan sosialisasi maka dialah yang jadi pemenang," pungkasnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Diketahui, meski mengelak, Moeldoko dianggap berperan aktif dalam isu pengambilalihan kepemimpinan PD dari 'tangan' Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). "Aneka langkah politik yang dilakukan Moeldoko memang cukup strategis mulai dari pengambilan kepengurusan HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) sampai komunikasi politik dengan 'bocah nakal' pengurus Demokrat," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (6/2/2021).
Arman mengatakan, terlepas dari benar tidaknya tudingan AHY terkait isu kudeta, secara langkah dalam upaya pemenuhan syarat maju sebagai calon presiden (capres) relatif terpenuhi. Setelah isu ini, boleh saja Moeldoko melakukan komunikasi dengan semua partai agar bisa dijadikan perahu dalam kontestasi Pilpres 2024 .
Baca juga: Pilpres 2024, Bisakah Moeldoko Mengejar Elektabilitas AHY?
Dia menuturkan, dalam survei nasional lembaganya terkait calon presiden akhir tahun 2020, nama Moeldoko dianggap belum bersinar sebagai 'primadona' capres maupun cawapres. Menurut dia, tingkat elektabilitas Moeldoko masih kecil, tertinggal jauh dari Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, atau bahkan dengan AHY.
Namun ia meyakini, dengan cara sosialisasi yang benar dan mampu menyajikan strategi politik yang tepat, bisa saja Moeldoko menjadi 'kuda hitam', mengingat Pilpres 2024 berada pada zona bebas atau tanah tak bertuan.
Baca juga: Menakar Peluang Moeldoko di Pilpres 2024
"Artinya, incumbent (Jokowi) sudah tidak bisa lagi maju berdasarkan ketentuan undang undang yang berlaku sekarang. Siapa calon presiden yang efektif melakukan sosialisasi maka dialah yang jadi pemenang," pungkasnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(zik)