Parpol Mulai Poles Cagub, Sinyal Pertarungan Pilgub DKI 2024 Bakal Sengit
loading...
A
A
A
Peneliti Indikator Politik Indonesia (IPI) Bawono Kumoro juga memahami sikap sejumlah parpol yang mulai melirik sosok bakal cagub yang berpotensi maju di Pilkada Jakarta 2024. Jakarta disebutnya memiliki posisi strategis. Selain ibu kota negara, Jakarta juga pusat kanal dan arus informasi.
“Karena itu, Pilkada Jakarta seperti jadi barometer politik nasional. Orang nomor satu di Ibu Kota akan memperoleh coverage media massa dan juga atensi publik luas dari seluruh Indonesia. Meski nanti DKI Jakarta sudah tidak lagi menjadi ibu kota negara tetapi magnet dari Pilkada Jakarta tidak akan hilang sama sekali,” kata Bawono, Minggu (13/3).
Menjadi pemimpin Jakarta juga akan mengerek popularitas gubernur dan wakil gubernur terutama jika dapat membuktikan kinerjanya. Dengan begitu bukan hal mustahil mereka akan digadang-gadang naik level bertarung di pilpres.
“Memang tren sejak dua pemilu terakhir ini sumber-sumber kepemimpinan nasional akan berasal dari kepala-kepala daerah. Karena jabatan kepala daerah memungkinkan seseorang untuk dapat menunjukkan kapasitas kepemimpinan mereka dalam mengatasi problem warga sehari-hari dibandingkan jabatan publik lain,” lanjut dia.
Siapa pun nantinya yang akan maju di pilgub, Bawono berharap pertarungan akan berlangsung lebih kondusif. Tidak lagi mengulang kejadian seperti pilkada sebelumnya, terutama memanfaatkan isu politik identitas untuk mencari suara publik. Masyarakat, menurut dia, akan lebih menantikan tawaran soal kinerja para calon jika nantinya terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
“Karena itu, Pilkada Jakarta seperti jadi barometer politik nasional. Orang nomor satu di Ibu Kota akan memperoleh coverage media massa dan juga atensi publik luas dari seluruh Indonesia. Meski nanti DKI Jakarta sudah tidak lagi menjadi ibu kota negara tetapi magnet dari Pilkada Jakarta tidak akan hilang sama sekali,” kata Bawono, Minggu (13/3).
Menjadi pemimpin Jakarta juga akan mengerek popularitas gubernur dan wakil gubernur terutama jika dapat membuktikan kinerjanya. Dengan begitu bukan hal mustahil mereka akan digadang-gadang naik level bertarung di pilpres.
“Memang tren sejak dua pemilu terakhir ini sumber-sumber kepemimpinan nasional akan berasal dari kepala-kepala daerah. Karena jabatan kepala daerah memungkinkan seseorang untuk dapat menunjukkan kapasitas kepemimpinan mereka dalam mengatasi problem warga sehari-hari dibandingkan jabatan publik lain,” lanjut dia.
Siapa pun nantinya yang akan maju di pilgub, Bawono berharap pertarungan akan berlangsung lebih kondusif. Tidak lagi mengulang kejadian seperti pilkada sebelumnya, terutama memanfaatkan isu politik identitas untuk mencari suara publik. Masyarakat, menurut dia, akan lebih menantikan tawaran soal kinerja para calon jika nantinya terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
(bmm)