Covid-19 Terkendali, DPR Nilai Pemerintah Lebih Siap Hadapi Omicron
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi IX DPR menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan Covid-19 varian Omicron di Indonesia bisa terkendali. Salah satunya, pemerintah dinilai lebih siap menghadapi Omicron.
Anggota Komisi IX DPR Yahya Zaini mengatakan, hal tersebut bisa dilihat dari tiga aspek, yaitu pelaksanaan testing, tracing, dan treatment. "Kesiapan rumah sakit antara lain ditunjukkan dari penyediaan obat dan oksigen. Oksigen menjadi hal paling krusial sewaktu menghadapi varian Delta, terutama bagi pasien yang punya komorbid ," kata Yahya Zaini, Jumat (11/3/2022).
Yahya berpendapat bahwa pelaksanaan testing dan tracing juga lebih baik. Sehingga, dia menilai wajar jika pengendalian Omicron bisa dilakukan secara lebih baik, dan kasusnya lebih cepat menurun. Kemudian, kata dia, angka kematian dan tingkat keterisian rumah sakit juga menurun.
"Sedangkan tingkat kesembuhan meningkat. Hal ini juga tidak bisa dilepaskan karena vaksinasi lengkap yang sudah mencapai 70 %. Pendek kata, pemerintah lebih siap menghadapi gelombang ketiga tersebut," katanya.
Dia menambahkan, di samping penanganan yang lebih baik, dampak Omicron juga tidak terlalu fatal atau lebih ringan dibanding varian Delta. "Sehingga ada orang yang positif lima hari sudah sembuh atau negatif dan paling lama rata-rata sepuluh hari sudah negatif," tuturnya.
Lebih lanjut Yahya mengatakan bahwa vaksinasi juga memegang peranan penting, karena orang yang telah divaksin memiliki kekebalan yang lebih tinggi. Dia mengatakan vaksinasi sudah mencapai angka 70 % atau sudah mencapai herd immunity.
"Hanya saja yang masih perlu dipacu adalah vaksin untuk lansia. Karena masih di bawah 70 %. Data menunjukkan tingkat kematian tertinggi ada pada kelompok yang belum divaksin, usia lansia, dan punya komorbid," pungkas anggota DPR Dapil Jawa Timur VIII ini.
Anggota Komisi IX DPR Wenny Haryanto mengapresiasi kinerja pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19 yang dinilai sudah maksimal. Dia juga menilai percepatan vaksinasi oleh pemerintah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Covid-19 di Tanah Air bisa terkendali.
Wenny pun mengaku bersyukur atas turunnya kasus Covid-19 varian Omicron. Dia juga bersyukur angka kesembuhan meningkat atau korban fatal akibat Omicron tidak sebanyak saat gelombang sebelumnya.
"Karena dengan meningkatnya tingkat kesembuhan masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron, ini menunjukkan jika kekebalan imun masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat, sesuai dengan harapan kita semua," ujar Wenny.
Faktor lainnya, menurut dia, karena protokol kesehatan 5M sebagai pencegahan secara preventif yang hingga kini masih dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. "Dan kita apresiasi karena masyarakat juga mendukung program dari pemerintah seperti vaksinasi, dan tetap menjaga protokol kesehatan 5M di dalam kehidupan sehari-harinya," pungkas anggota DPR Dapil Jawa Barat VI ini.
Anggota Komisi IX DPR Yahya Zaini mengatakan, hal tersebut bisa dilihat dari tiga aspek, yaitu pelaksanaan testing, tracing, dan treatment. "Kesiapan rumah sakit antara lain ditunjukkan dari penyediaan obat dan oksigen. Oksigen menjadi hal paling krusial sewaktu menghadapi varian Delta, terutama bagi pasien yang punya komorbid ," kata Yahya Zaini, Jumat (11/3/2022).
Yahya berpendapat bahwa pelaksanaan testing dan tracing juga lebih baik. Sehingga, dia menilai wajar jika pengendalian Omicron bisa dilakukan secara lebih baik, dan kasusnya lebih cepat menurun. Kemudian, kata dia, angka kematian dan tingkat keterisian rumah sakit juga menurun.
"Sedangkan tingkat kesembuhan meningkat. Hal ini juga tidak bisa dilepaskan karena vaksinasi lengkap yang sudah mencapai 70 %. Pendek kata, pemerintah lebih siap menghadapi gelombang ketiga tersebut," katanya.
Dia menambahkan, di samping penanganan yang lebih baik, dampak Omicron juga tidak terlalu fatal atau lebih ringan dibanding varian Delta. "Sehingga ada orang yang positif lima hari sudah sembuh atau negatif dan paling lama rata-rata sepuluh hari sudah negatif," tuturnya.
Lebih lanjut Yahya mengatakan bahwa vaksinasi juga memegang peranan penting, karena orang yang telah divaksin memiliki kekebalan yang lebih tinggi. Dia mengatakan vaksinasi sudah mencapai angka 70 % atau sudah mencapai herd immunity.
"Hanya saja yang masih perlu dipacu adalah vaksin untuk lansia. Karena masih di bawah 70 %. Data menunjukkan tingkat kematian tertinggi ada pada kelompok yang belum divaksin, usia lansia, dan punya komorbid," pungkas anggota DPR Dapil Jawa Timur VIII ini.
Anggota Komisi IX DPR Wenny Haryanto mengapresiasi kinerja pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19 yang dinilai sudah maksimal. Dia juga menilai percepatan vaksinasi oleh pemerintah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Covid-19 di Tanah Air bisa terkendali.
Wenny pun mengaku bersyukur atas turunnya kasus Covid-19 varian Omicron. Dia juga bersyukur angka kesembuhan meningkat atau korban fatal akibat Omicron tidak sebanyak saat gelombang sebelumnya.
"Karena dengan meningkatnya tingkat kesembuhan masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron, ini menunjukkan jika kekebalan imun masyarakat sudah mulai membaik dan meningkat, sesuai dengan harapan kita semua," ujar Wenny.
Faktor lainnya, menurut dia, karena protokol kesehatan 5M sebagai pencegahan secara preventif yang hingga kini masih dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. "Dan kita apresiasi karena masyarakat juga mendukung program dari pemerintah seperti vaksinasi, dan tetap menjaga protokol kesehatan 5M di dalam kehidupan sehari-harinya," pungkas anggota DPR Dapil Jawa Barat VI ini.
(zik)