Survei LSI Denny JA: Publik Puas Kinerja Presiden, Tapi Tak Ingin Pemilu 2024 Ditunda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meskipun publik merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama memimpin Indonesia, namun masyarakat tidak setuju atas wacana penundaan Pemilu 2024. Hal ini menjadi salah satu temuan lembaga survei LSI Denny JA yang mengangkat isu wacana penundaan Pemilu 2024.
"Kita bisa lihat bahwa ternyata pemilih-pemilih yang menyatakan puas dengan kinerja Presiden Pak Jokowi itu juga menolak untuk perpanjangan periode maupun penundaan pemilu," kata peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa dalam jumpa persnya secara daring, Kamis (10/3/2022).
Dari data yang dipaparkan terlihat bahwa di segmen mereka yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi, sebesar 65,1 % menentang penundaan pemilu. Hanya 26,7% yang menyatakan setuju dengan wacana penundaan pemilu.
"Sedangkan di pemilih yang menyatakan tak puas dengan kinerja Jokowi, angka yang menentang penundaan pemilu jauh lebih besar yaitu sebesar 87,3%. Hanya 6 % yang menyatakan setuju," ujarnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada 23 Februari- 3 Maret 2022, dengan melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview).
Adapun, margin of error yang ditetapkan dalam survei ini adalah sebesar ± 2,9 %. Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif (analisis media dan indepth interview), untuk memperkuat temuan dan analisa.
"Kita bisa lihat bahwa ternyata pemilih-pemilih yang menyatakan puas dengan kinerja Presiden Pak Jokowi itu juga menolak untuk perpanjangan periode maupun penundaan pemilu," kata peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa dalam jumpa persnya secara daring, Kamis (10/3/2022).
Dari data yang dipaparkan terlihat bahwa di segmen mereka yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi, sebesar 65,1 % menentang penundaan pemilu. Hanya 26,7% yang menyatakan setuju dengan wacana penundaan pemilu.
"Sedangkan di pemilih yang menyatakan tak puas dengan kinerja Jokowi, angka yang menentang penundaan pemilu jauh lebih besar yaitu sebesar 87,3%. Hanya 6 % yang menyatakan setuju," ujarnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada 23 Februari- 3 Maret 2022, dengan melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview).
Adapun, margin of error yang ditetapkan dalam survei ini adalah sebesar ± 2,9 %. Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif (analisis media dan indepth interview), untuk memperkuat temuan dan analisa.
(cip)