Senyum Soeharto saat Habibie Sebut Pembangunan sebagai Kapitalisme Kotor

Kamis, 03 Maret 2022 - 06:14 WIB
loading...
Senyum Soeharto saat...
Habibie secara cepat mendapt kepercayan Soeharto saat kembali ke Tanah Air. Foto/perpusnas.go.id
A A A
JAKARTA - Setelah kembali ke Indonesia pada Januari 1974, Burhanudin Jusuf Habibie dipercaya untuk mengembangkan teknologi. Presiden Soeharto waktu itu memberikan tanggung jawab penuh kepada Habibie sebagai penasihat teknologi sekaligus memimpin divisi teknologi Pertamina yang kelak menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Empat tahun kemudian, Habibie resmi diangkat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi. Dalam catatan yang ditulis Soeharto menjelang ulang tahun ke-50 Habibie pada 1986, di saat yang sama lelaki kelahiran Parepare itu juga dipercaya memimpin empat lembaga negara serta dua BUMN.

”Untuk menjamin keserasian pertumbuhan industri-industri yang akan digabungkan ke dalam industri strategi, diperlukan dalam satu tangan sejak berdirinya, sebelum badan pembinaan dan pengelolaan tingkat pusat terbentuk,” tulis Soeharto soal rangkap jabatan Habibie, dikutip dari buku Habibie & Soeharto, Kamis (3/3/2022).



Seabrek jabatan itu cukup menggambarkan betapa dekat keduanya dan tingginya kepercayaan Soeharto kepada Habibie, bocah yang pernah ditemuinya bertahun-tahun silam ketika dirinya masih bertugas sebagai Komandan Brigade Mataram di Makassar. Kepercayaan itu terus tumbuh hingga Habibie lebih percaya diri mengemukakan pandangan-pandangan dan kritiknya terhadap konsep pembangunan dalam berbagai kesempatan.

Dalam buku yang ditulis A Makmur Makka tersebut, Habibie disebutkan memang sudah cukup lama menyoroti sistem ekonomi dan pembangunan di Indonesia dan langsung menyampaikan kritiknya kepada Soeharto. ”Aktor ekonomi kita, di Indonesia, salah penafsiran ekonomi Pancasila menjadi early primitive capitalistic dirty economy,” kata Habibie kepada Soeharto.

Tetapi Soeharto yang mendengar tidak marah. Seperti julukannya, The Smiling General, Soeharto hanya tersenyum sembari berkata, “Semua negara juga melalui tahapan ini”.

Habibie tidak sekadar melontarkan kritik. Di kepalanya tumbuh gagasan bagaimana membangun Indonesia, tentu dengan menggunakan teknologi sebaga senjata, sesuai dengan posisinya sebagai menristek. Habibie melontarkan gagasan yang kemudian disebut khalayak sebagai Habibienomics. Dia menekankan dibuatnya nilai tambah pada produk nasional. Nilai tambah itu bisa dibuat dengan sentuhan teknologi.



Tetapi, karena di Indonesia teknlogi adalah barang yang relatif baru, tidak banyak orang yang menguasainya. Untuk itu, diperlukan investasi besar-besaran daam bidang sumber daya manusia. Gagasan Habibie ini langsung berhadapan dengan konsep pembangunan yang telah mapan dan dianggap sukses waktu itu, buah pemikiran ahli ekonomi Widjojo Nitisastro atau yang dikenal dengan istilah Widjojonomics.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
DPR Apresiasi Pemerintahan...
DPR Apresiasi Pemerintahan Prabowo Dorong Pemerataan Pembangunan Luar Pulau Jawa
Layakkah Soeharto Diberi...
Layakkah Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional?
Mensos: Soeharto dan...
Mensos: Soeharto dan Gus Dur Berpeluang Jadi Pahlawan Nasional 2025
Soeharto Diusulkan Jadi...
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Begini Respons Istana
TNI Lahir dari Rahim...
TNI Lahir dari Rahim Rakyat, Jadikan Pilar Persatuan dan Pembangunan Bangsa
10 Tokoh Diusulkan Jadi...
10 Tokoh Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ada Soeharto hingga Gus Dur
Kisah Pengamen yang...
Kisah Pengamen yang Berubah Nasib Berkat Senyuman Jenderal Bintang 5
PaRD Leadership Meeting...
PaRD Leadership Meeting 2025 Bahas Peran Agama dalam Pembangunan Global
Qatar Investasi 1 Juta...
Qatar Investasi 1 Juta Rumah di Kemayoran-Senayan, DPR: Jangan Lebihi Permintaan Pasar
Rekomendasi
Raih PWI Jatim Award,...
Raih PWI Jatim Award, Wali Kota Kediri: Motivasi Berbuat Lebih Baik untuk Masyarakat
Bulog Kantongi Laba...
Bulog Kantongi Laba Rp66 Miliar di 2024, Realisasi Pengadaan Beras Capai 138%
Siswa Tukang Main Mobile...
Siswa Tukang Main Mobile Legends Bakal Dikirim Dedi Mulyadi ke Barak TNI
Berita Terkini
Guru Besar Unpad Sarankan...
Guru Besar Unpad Sarankan Pembahasan RKUHAP Dibarengi Revisi UU Polri dan Kejaksaan
43 menit yang lalu
Presiden KSPSI Ajak...
Presiden KSPSI Ajak Buruh Rayakan May Day 2025 secara Aman, Damai, dan Tertib
52 menit yang lalu
Prabowo Panggil Muzani...
Prabowo Panggil Muzani dan Dasco ke Istana, Bahas Masalah Apa?
57 menit yang lalu
Ahmad Muzani Respons...
Ahmad Muzani Respons Isu Reshuffle Menteri Kabinet Merah Putih pada Mei
1 jam yang lalu
Kenapa Hasan Nasbi Mundur...
Kenapa Hasan Nasbi Mundur dari Jabatan Kepala PCO?
1 jam yang lalu
Barang Sitaan Milik...
Barang Sitaan Milik Hasto Belum Dikembalikan KPK
2 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Sebut Negosiasi...
Donald Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved