Arief Poyuono: Waduh, Stafsus Presiden Kok Cuma Pandai Menggergaji Dana APBN

Jum'at, 24 April 2020 - 08:21 WIB
loading...
Arief Poyuono: Waduh,...
Waketum DPP Gerindra, Arief Poyuono menyentil perilaku para Staf Khusus (Stafsus) Milenial yang berada di sekeliling Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Waketum DPP Gerindra, Arief Poyuono menyentil perilaku para Staf Khusus (Stafsus) Milenial yang berada di sekeliling Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sindiran tersebut dilontarkan Arief Poyuono atas ulah dua stafsus milenial Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra dan Adamas Belva Syah Devara yang mengambil keuntungan pribadi dari bencana nasional Corona. Belakangan Belva akhirnya memilih mundur dari jabatan Stafsus setelah menuai tekanan dari publik.

"Waduh, Stafsus Presiden kok cuma pandainya mengergaji dan ngarit dana-dana APBN sih untuk cari makan dan untung," sindir Arief Poyuono dalam keterangan tertulis kepada SINDOnews, Kamis (23/4/2020).

"Katanya dari generasi milenial yang maju dan berbakat, kok cuma bisa mengerogoti duit negara dalam bentuk proyek-proyek sih," sambungnya.

Arief mengatakan negara tidak perlu sosok milenial yang memiliki mental seperti itu. Bahkan, dirinya menyebut bahwa para Stafsus tersebut tidak lebih hebat dari para generasi milenial yang berdagang bakso, martabak, cendol, nasi goreng, nasi angkringan, warkop, barber shop, dan lainnya.

"Yang dijadikan Stafsus, mereka saya kira jauh lebih hebat dengan pendidikan minim dan tidak ada fasilitas, tapi mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Nah ini kok cuma bisanya 'ngarit', cari makan atau cari kangtao (bisnis) di pemerintahan dengan katabelece sebagai stafsus presiden, padahal gajinya udah gede banget loh," sentilnya.

Arief mencontohkan pendiri sekaligus CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara yang disebutnya berjualan produk Ruangguru dengan mencari keuntungan melalui program pelatihan daring untuk peserta Kartu Prakerja.

"Yang terbaru lagi baru ketahuan nama Billy Mambrasar, Stafsus Milenial Presiden Jokowi, disebut-sebut mendapatkan proyek penyaluran dana bergulir bagi usaha kecil menengah (UKM) di Papua," katanya.

Dikatakan Arief, perusahaan milik pria asal Papua itu dikabarkan sebagai penyalur bantuan dana bergulir bagi pengusaha muda asal Papua dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Ini adalah badan layanan umum pengelola dana bergulir di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemkop UKM).

"Ya Ampun kok Kang Mas (Jokowi) bisa-bisanya menjadikan mereka Staf Khusus sih? Mendingan juga Stafsus itu berasal dari generasi milenial yang punya pendidikan minim dan tidak punya fasilitas, namun mampu menciptakan lapangan kerja dan usaha usaha kecil yang selama ini menopang perekonomian nasional," tuturnya.

Menurutnya, mereka jauh lebih baik dari pada para Stafsus yang cuma bisa mengambil keuntungan dari proyek APBN. "He he he, yang pasti syarat dengan kolusi dan nepotisme sedangkan korupsinya nanti kalau sudah ketahuan," pungkasnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1815 seconds (0.1#10.140)