Wantim Golkar cemas elektabilitas Ical mandek

Rabu, 19 Desember 2012 - 15:31 WIB
Wantim Golkar cemas elektabilitas Ical mandek
Wantim Golkar cemas elektabilitas Ical mandek
A A A
Sindonews.com - Surat Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar (PG) Akbar Tanjung yang mengultimatum terkait elektabilitas Aburizal Bakrie (Ical) hingga 2013 mendatang. Harusnya dianggap Ical sebagai bentuk perhatian Wantim terhadap Ical dan Golkar secara umum.

Pengamat politik Fadjroel Rachman mengatakan, surat tersebut sebagai bentuk kecemasan Wantim, terhadap elektabilitas Ical yang mandek di dalam sejumlah hasil dari berbagai survei.

"Sebenarnya (surat) itu kartu kuning untuk Ical, sebab jika dia tidak bisa meningkatkan elektabilitasnya di tahun 2013, tentunya bukan tidak mungkin Wantim akan mengeluarkan kartu merah. Hal ini tentunya berujung pada pencopotan Ical sebagai capres Golkar," kata Fadjroel, saat dihubungi Sindonews, Rabu (19/12/2012).

Lebih lanjut dia mengatakan, seharusnya dengan munculnya surat tersebut, menjadi perhatian bagi kader Golkar untuk memenangkan Ical.

"Harusnya dijadikan perhatian bagi Ical maupun Golkar secara keseluruhan. Agar pencapresan Ical bisa berujung pada kemenangan Golkar di Pilpres (Pemilihan Presiden) 2014," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PG Aburizal Bakrie merespon surat tersebut. Menurutnya dari Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung. Menurutnya, surat tentang evaluasi pencalonan presiden (pencapresan) dirinya tidak harus diikuti oleh DPP Partai Golkar.

"Soal surat evalusi keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) tentang pencapresan, itu kan boleh didengar boleh tidak atau wajib didengar tapi tidak wajib diikuti," ujarnya usai menghadiri Peringatan Hari Belanegara dan Silaturahmi Purnawirawan TNI-Polri dan Golkar di Jakarta.

Menurut Ical, Dewan Pertimbangan tidak berhak memaksa DPP untuk mengubah keputusan yang telah dibuat melalui forum resmi. Dewan pertimbangan hanya berwenang memberi nasihat ataupun tempat meminta nasihat bagi DPP partai.

"Mereka memberi nasihat atau kita meminta nasihat. Itu sangat baik dan DPP yang kemudian mengambil keputusannya," tegasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7633 seconds (0.1#10.140)